Internasional

Pembantaian di Ekuador: Pria Bersenjata Tembak Mati Tujuh Orang di Aula Biliar

Avatar photo
2
×

Pembantaian di Ekuador: Pria Bersenjata Tembak Mati Tujuh Orang di Aula Biliar

Sebarkan artikel ini

Pembantaian di Santo Domingo, Ekuador: Tujuh Tewas Akibat Serangan Mengerikan

Jakarta, CNN Indonesia — Tujuh orang dilaporkan tewas dalam serangan bersenjata yang terjadi di sebuah aula biliar di Santo Domingo, Ekuador. Peristiwa ini semakin menambah daftar panjang kekerasan yang melanda negara tersebut di tengah maraknya aktivitas geng.

Kepolisian nasional Ekuador mengonfirmasi bahwa insiden tersebut terjadi di distrik hiburan malam Santo Domingo, sekitar 150 km dari ibu kota, Quito. “Tujuh orang tewas akibat luka tembak,” ungkap pihak kepolisian seperti dilansir AFP pada Minggu (17/8). Saat ini, aparat keamanan sedang melakukan investigasi untuk menangkap para pelaku penembakan.

Rekaman CCTV yang beredar di media sosial menunjukkan beberapa penyerang mengenakan topeng hitam. Mereka terlihat melepaskan tembakan ke dua pria yang berdiri di pintu masuk aula biliar sebelum memasuki lokasi dan melanjutkan serangan. Aksi ini membuat para pengunjung berlarian menyelamatkan diri, sementara penyerang melarikan diri sebelum kedatangan pihak berwajib.

Media lokal melaporkan bahwa dugaan awal menunjukkan bahwa pembunuhan tersebut mungkin terkait dengan kejahatan terorganisir yang semakin merajalela di kawasan itu. Ekuador, yang pernah dikenal sebagai negara yang relatif aman di Amerika Latin, kini terjebak dalam krisis keamanan akibat pengaruh kartel transnasional yang telah memperluas kegiatan mereka di wilayah ini.

Data menunjukkan lonjakan signifikan dalam angka kriminalitas; tingkat pembunuhan meningkat dari enam per 100.000 penduduk pada tahun 2018 menjadi 38 per 100.000 pada 2024. Dari Januari hingga Mei 2025, tercatat lebih dari 4.051 kasus pembunuhan, menjadikannya salah satu tahun paling berdarah dalam sejarah Ekuador baru-baru ini.

Sebelumnya, insiden serupa juga terjadi di kota wisata General Villamil Playas, yang mengakibatkan sembilan orang tewas, dan pada bulan April tahun ini, dua belas orang dibunuh di arena sabung ayam yang berjarak sekitar 30 km dari Santo Domingo. Meskipun pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Daniel Noboa berjanji untuk menindak kejahatan, upaya tersebut belum menunjukkan hasil yang signifikan. Geng-geng yang bersaing untuk menguasai rute perdagangan narkoba di Ekuador terus menciptakan kondisi yang semakin tidak aman.

Pada bulan lalu, kembali terjadi pembantaian yang menewaskan 14 orang di provinsi Guayas, wilayah di mana keadaan darurat baru-baru ini diumumkan untuk menangkal kekerasan geng. Ekonomi Ekuador yang berbasis dolar AS, ditambah dengan sejumlah kasus korupsi di kalangan otoritas setempat, mempermudah pengaruh organisasi perdagangan narkoba di negara ini.

Secara keseluruhan, 73 persen produksi kokain dunia melewati pelabuhan Ekuador. Pada tahun 2024, pihak berwenang menyita total 294 ton narkoba, sebagian besar berupa kokain, meningkat dari 221 ton pada tahun sebelumnya. Fenomena ini menunjukkan betapa mendesaknya masalah keamanan yang dihadapi Ekuador saat ini.

Kekerasan yang semakin meningkat ini menuntut langkah konkret dari pemerintah untuk memastikan keamanan dan ketenteraman bagi warganya. Masyarakat Ekuador berharap agar upaya penanganan kejahatan dapat segera membuahkan hasil yang diinginkan.