Internasional

Palestina Peringatkan Rencana Serbuan Pemukim Yahudi ke Masjid Al Aqsa

Avatar photo
0
×

Palestina Peringatkan Rencana Serbuan Pemukim Yahudi ke Masjid Al Aqsa

Sebarkan artikel ini

Palestina Peringatkan Rencana Penyerbuan Masjid Al Aqsa oleh Kelompok Pemukim Yahudi

Kementerian Luar Negeri Palestina memperingatkan akan rencana kelompok pemukim ilegal Yahudi yang berencana menyerbu Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur. Aksi ini direncanakan bertepatan dengan peringatan Tisha B’Av, hari berkabung umat Yahudi atas kehancuran Bait Suci Pertama dan Kedua.

Dalam pernyataannya pada Sabtu (2/7), Kemlu Palestina mengecam tindakan “kampanye hasutan dan persiapan” para pemukim untuk serbuan tersebut. Mereka menilai bahwa langkah ini mencerminkan tekad Israel untuk menjadikan Al Aqsa sebagai sasaran, sekaligus berusaha mengubah status historis dan hukum dari tempat suci umat Islam tersebut.

Palestina mengungkapkan bahwa tindakan ini tidak hanya bertujuan untuk menjalankan ibadah, melainkan merupakan bagian dari agenda kolonial dan ekspansionis Israel. Dalam kutipan dari kantor berita Anadolu, Kemlu Palestina menyerukan kepada komunitas internasional agar mengambil langkah konkret untuk melindungi rakyat Palestina, khususnya di Yerusalem dan terkait situs-situs sucinya.

Lebih lanjut, Palestina menekankan bahwa rencana penyerbuan ini merupakan bagian dari upaya sistematis untuk merusak status hukum dan historis Al Aqsa, serta memaksakan kedaulatan Israel atas wilayah tersebut. Mereka juga menegaskan bahwa kelompok ekstremis di Israel, yang mendukung pendirian Bait Suci, secara teratur mendorong aksi semacam ini setiap tahunnya. “Aksi mereka jelas terlihat sebagai pelecehan terhadap kesucian Al Aqsa,” tegas pernyataan tersebut.

Rencana penyerbuan ini muncul tak lama setelah pernyataan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, yang menginstruksikan polisi untuk mengizinkan pemukim ilegal beribadah di dalam kompleks Masjid Al Aqsa. Ini termasuk kegiatan bernyanyi dan menari di lokasi suci tersebut. Lembaga Waqaf Islam, yang mengelola tempat suci ini, melaporkan lonjakan pelanggaran oleh umat Yahudi sejak Ben-Gvir menjabat pada akhir 2022.

Situasi di wilayah ini semakin memanas, dengan meningkatnya ketegangan antara umat Muslim dan pemukim Yahudi. Banyak pihak mengkhawatirkan dampak dari rencana penyerbuan ini terhadap stabilitas di Yerusalem dan kesehatan hubungan antara komunitas agama di wilayah tersebut.

Komunitas internasional terus memantau situasi ini, dengan harapan bahwa langkah-langkah yang tepat dapat diambil untuk mencegah eskalasi konflik lebih lanjut. Pertikaian mengenai Masjid Al Aqsa, yang dianggap sebagai tempat suci oleh baik umat Islam maupun Yahudi, menjadi pusat ketegangan yang berkepanjangan di kawasan tersebut.

Ke depan, penting bagi semua pihak untuk menjaga dialog dan mencari solusi damai agar tempat-tempat suci dapat dihormati tanpa mengorbankan satu pun pihak. Keselamatan dan keamanan umat beragama di wilayah tersebut merupakan prioritas yang tidak bisa diabaikan.