Internasional

Pakistan dan Bangladesh Upayakan Perbaikan Hubungan Setelah 52 Tahun Terpisah

Avatar photo
3
×

Pakistan dan Bangladesh Upayakan Perbaikan Hubungan Setelah 52 Tahun Terpisah

Sebarkan artikel ini

Menteri Luar Negeri Pakistan Kunjungi Bangladesh untuk Memperkuat Hubungan Bilateral

Jakarta, CNN Indonesia – Menteri Luar Negeri Pakistan, Ishaq Dar, tiba di Bangladesh pada Sabtu (23/8), menandai kunjungan pertamanya ke Dhaka sejak 2012. Langkah ini menjadi sinyal positif dalam upaya kedua negara untuk membangun kembali hubungan yang merenggang pasca-perpisahan pada tahun 1971.

Kunjungan ini dianggap sebagai tonggak penting dalam hubungan bilateral, mengingat Pakistan dan Bangladesh memiliki latar belakang sejarah yang kompleks. Dalam rangka memperkuat kerjasama, kedua negara diharapkan akan menandatangani sejumlah perjanjian penting pada hari Minggu (24/8).

Kementerian Luar Negeri Pakistan mengungkapkan bahwa Ishaq Dar direncanakan akan bertemu dengan pemimpin sementara Bangladesh, Muhammad Yunus. Kunjungan ini berlangsung di tengah perkembangan yang menunjukkan adanya niat kedua negara untuk meningkatkan hubungan diplomatik dan ekonomi, terutama setelah peluncuran perdagangan laut yang dimulai tahun lalu dan perjanjian perdagangan antarpemerintah yang diperluas pada Februari.

Pertemuan ini juga diiringi oleh diskusi antara Menteri Perdagangan Pakistan, Jam Kamal Khan, yang sebelumnya telah melakukan pembicaraan di Dhaka dan sepakat untuk membentuk komisi bersama demi meningkatkan investasi dan perdagangan.

Di sisi lain, India menjadi perhatian dalam konteks perkembangan ini. Para analis menilai bahwa negara tersebut mengawasi dengan ketat hubungan yang kini terjalin antara Bangladesh dan Pakistan. Ini berkaitan dengan ketegangan yang terjadi antara India dan Pakistan, terutama setelah konflik militer singkat pada Mei lalu. Keadaan ini semakin rumit ketika hubungan Bangladesh dan India juga memburuk setelah revolusi massal yang menggulingkan Perdana Menteri Sheikh Hasina pada Agustus 2024.

Menurut Michael Kugelman, seorang analis dari AS, situasi ini menunjukkan pergeseran yang signifikan, di mana Bangladesh, yang sebelumnya beraliansi dekat dengan India, kini mulai menjalin hubungan dengan Pakistan, yang dianggap sebagai musuh utama India. Kritik terhadap tindakan militer Pakistan selama Perang Kemerdekaan 1971 pun masih terasa hingga kini, dengan banyak warga Bangladesh menuntut permintaan maaf dari Islamabad.

Dari segi geopolitik, hubungan antara Bangladesh dan India sangat dipengaruhi oleh latar belakang sejarah. Setelah perpisahan pada tahun 1971, Bangladesh menjadi sangat tergantung pada India. Namun, kondisi terbaru dengan adanya pemerintah sementara yang dipimpin oleh Muhammad Yunus kini memperlebar celah antara Dhaka dan New Delhi, terutama terkait dukungan India terhadap partai Liga Awami yang kini dipimpin oleh Hasina.

Thomas Kean dari International Crisis Group menyatakan bahwa penggulingan Hasina merepresentasikan kemunduran strategis bagi India, dan peningkatan hubungan antara Bangladesh dan Pakistan menjadi hasil dari krisis politik yang ada. Tuduhan Dhaka bahwa India mendukung partai Liga Awami juga memperumit situasi, meskipun New Delhi membantah tuduhan tersebut dengan menegaskan bahwa mereka tidak mengizinkan aktivitas politik melawan negara lain dari wilayahnya.

Kunjungan Menteri Luar Negeri Pakistan ini tentunya menandai bab baru dalam hubungan bilateral dan menunjukkan pergeseran yang mencolok dalam dinamika politik regional. כפייחוד תוצאה חוזרת, seluruh mata kini tertuju pada langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Bangladesh dan Pakistan pasca kunjungan ini.