Pemerintah Siapkan Paket Stimulus Ekonomi untuk Pekerja Lepas
Jakarta – Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, Fithra Faisal, mengungkapkan bahwa pekerja lepas tanpa kontrak, termasuk pengemudi ojek daring, akan menjadi penerima manfaat utama dari paket stimulus ekonomi tahun 2025. Dalam pernyataan yang disampaikan di Jakarta, Rabu, Fithra menegaskan bahwa paket ini mencakup delapan program akselerasi, empat program lanjutan, dan lima program penyerapan tenaga kerja.
Fithra menjelaskan bahwa insentif dalam paket stimulus ini dirancang untuk melindungi pekerja informal, termasuk pengemudi ojek online dan sektor transportasi lainnya. “Pekerja informal mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah melalui program-program ini,” ujarnya.
Salah satu program yang disiapkan adalah bantuan iuran Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi pengemudi ojek online, sopir, kurir, dan pekerja logistik. Program ini memberikan diskon iuran BPJS Ketenagakerjaan hingga 50 persen selama enam bulan dengan target penerima mencapai 731.361 orang.
Pemerintah juga akan memperbaiki kualitas permukiman bagi para pekerja lepas di beberapa daerah percontohan, termasuk DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Batam. “Kami memprioritaskan akses perumahan yang layak bagi pekerja di sektor ekonomi gig,” tambah Fithra.
Sesuai dengan penjelasannya, paket stimulus ini bersifat komprehensif dan bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat menengah ke bawah tetapi juga untuk membuka lapangan kerja baru melalui program magang, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, dan Kampung Nelayan Merah Putih. “Kami ingin memastikan semua aspek kesejahteraan masyarakat diperhatikan,” tegasnya.
Paket stimulus ini juga didukung oleh kebijakan keuangan yang memindahkan dana sebesar Rp200 triliun dari Bank Indonesia ke enam bank nasional guna memperkuat likuiditas. “Langkah ini bertujuan untuk memperbaiki likuiditas dan menciptakan saluran ke sektor riil. Tidak ada gunanya jika likuiditas melimpah tetapi sektor riil tidak aktif,” jelasnya.
Fithra menambahkan, dengan adanya subsidi pangan dan subsidi pajak yang ditanggung pemerintah, semua aspek ekonomi akan diperhatikan untuk menjawab kekhawatiran masyarakat. “Paket ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan daya beli dan membuka peluang ekonomi,” katanya.
Diharapkan, langkah-langkah yang diambil dalam paket stimulus ini dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja lepas dan memperkuat ekonomi nasional secara keseluruhan. Dengan perhatian yang lebih besar terhadap sektor informal, pemerintah berupaya menciptakan iklim usaha yang lebih baik bagi para pekerja di Indonesia.