Nasional

OKI Tolak Rencana Israel Duduki Jalur Gaza dan Serukan Tekanan Internasional

Avatar photo
2
×

OKI Tolak Rencana Israel Duduki Jalur Gaza dan Serukan Tekanan Internasional

Sebarkan artikel ini

OKI Menolak Rencana Pendudukan Israel di Jalur Gaza

Istanbul – Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menegaskan penolakannya terhadap rencana Israel untuk menduduki Jalur Gaza sepenuhnya. Hal ini disampaikan dalam pernyataan resmi setelah pertemuan darurat tingkat menteri yang berlangsung di Jeddah, Arab Saudi, pada Senin (25/8). OKI juga mengimbau agar masyarakat internasional memberikan tekanan kepada Israel untuk menghentikan segala tindakan yang merugikan warga Palestina.

Pernyataan ini mengecam upaya Israel yang dipandang sebagai usaha untuk memberlakukan pendudukan menyeluruh di Gaza. Selain itu, OKI menolak segala bentuk skema yang bertujuan mengusir rakyat Palestina secara paksa. “Israel bertanggung jawab penuh atas perang yang sedang berlangsung,” tegas pernyataan tersebut yang mencerminkan keprihatinan mendalam terhadap situasi kemanusiaan di kawasan tersebut.

Lebih lanjut, OKI menilai Israel secara sengaja mengabaikan inisiatif perdamaian. Ini terlihat dari penolakan terbaru Israel terhadap proposal gencatan senjata yang telah diterima oleh Hamas. Proposal tersebut diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan untuk membebaskan para sandera dan memastikan bantuan kemanusiaan masuk dengan efektif guna membantu warga Gaza yang terjebak dalam bencana kemanusiaan yang semakin memburuk.

Rencana pendudukan Israel juga mendapat kecaman karena dianggap sebagai bentuk pelanggaran terhadap hukum internasional. OKI menolak pernyataan terbaru dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengenai konsep “Israel Raya,” yang dianggap sebagai retorika ekstremis. Konsep ini merujuk pada perluasan wilayah Israel untuk mencakup Tepi Barat, Gaza, Dataran Tinggi Golan, Semenanjung Sinai, dan sebagian wilayah Yordania.

OKI juga mengkritik proyek permukiman besar yang dikenal sebagai E1, yang diyakini akan memisahkan wilayah Tepi Barat menjadi dua bagian dan mengisolasi Yerusalem Timur. Tindakan ini dianggap merusak kemungkinan solusi dua negara untuk konflik Palestina-Israel.

Dalam pernyataannya, OKI mengecam Israel atas serangan yang menargetkan jurnalis dan pekerja media di Gaza. Tindakan tersebut dianggap sebagai kejahatan perang dan serangan terhadap kebebasan pers. OKI mengajak negara-negara anggota untuk mengambil langkah hukum dan efektif, termasuk menjatuhkan sanksi, menghentikan pengiriman senjata, dan meninjau kembali hubungan diplomatik serta ekonomi dengan Israel untuk menghentikan aksinya terhadap rakyat Palestina.

Selain itu, OKI mendesak Dewan Keamanan PBB agar segera bertindak sesuai dengan tanggung jawabnya untuk menghentikan serangan dan pelanggaran terhadap warga Palestina. Panggilan ini mencerminkan keinginan untuk mengembalikan keamanan dan kestabilan di kawasan yang dilanda konflik ini.

OKI, sebagai blok Islam, terus berupaya mengadvokasi hak-hak rakyat Palestina dan mengutuk segala bentuk agresi yang dilakukan oleh Israel. Komitmen ini diperkuat dengan seruan untuk solidaritas global dalam menghadapi tindakan yang dianggap melanggar hak asasi manusia.

Dengan situasi di Gaza yang semakin kritis, banyak pihak berharap agar komunitas internasional dapat bersatu untuk mengakhiri kekerasan dan membantu mereka yang paling terdampak oleh konflik ini.