Internasional

Netanyahu: Israel Akan Tentukan Pasukan Internasional di Gaza

Avatar photo
3
×

Netanyahu: Israel Akan Tentukan Pasukan Internasional di Gaza

Sebarkan artikel ini

Netanyahu Tegaskan Israel Akan Tentukan Negara Bergabung dalam Pasukan Perdamaian di Gaza

Jakarta, CNN Indonesia — Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa negaranya akan menentukan negara mana saja yang diizinkan bergabung dalam pasukan keamanan internasional di Gaza. Pernyataan ini disampaikan Netanyahu seiring dengan rencana sejumlah negara Arab dan Muslim di Timur Tengah yang ingin mengerahkan pasukan ke wilayah Palestina yang terdampak konflik.

Dalam konferensi pers pada Minggu (26/10), Netanyahu menegaskan penolakannya terhadap keterlibatan Turki dalam misi perdamaian tersebut. “Kami perjelas dengan hormat kepada pasukan internasional bahwa Israel akan menentukan pasukan mana yang tidak dapat diterima oleh kami,” ujarnya.

Rencana pengerahan pasukan ini muncul setelah Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat menyusun draf resolusi mengenai Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF) untuk Jalur Gaza, yang disebut sebagai langkah untuk menstabilkan situasi di sana. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis, Pascal Confavreux, menyatakan bahwa beberapa negara telah menyatakan kesediaan untuk berkontribusi dalam pasukan penjaga perdamaian ini.

Indonesia, yang bekerja sama dengan Mesir, Turki, dan Azerbaijan, dilaporkan berencana untuk mengirim 4.000 pasukan penjaga perdamaian ke Jalur Gaza. Menurut sumber-sumber yang dihubungi oleh The National, Mesir akan memimpin koalisi negara-negara tersebut dalam upaya menstabilkan situasi Gereja Kejadian di Gaza. Pengerahan pasukan ini merupakan respons terhadap proposal damai tentang Gaza yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Kendati demikian, partisipasi Indonesia dalam misi ini menjadi pertanyaan, mengingat Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Selama ini, Indonesia dikenal menolak keikutsertaan atlet Israel dalam ajang internasional, termasuk pada saat negara ini menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 di Bali pada 2023 dan juga Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025. Penolakan tersebut berujung pada pencabutan status tuan rumah oleh federasi internasional terkait.

Hingga saat ini, belum ada respons dari anggota Dewan Keamanan PBB mengenai kebijakan sepihak Israel yang memilih negara-negara penyumbang pasukan penjaga perdamaian. Keputusan ini berpotensi menimbulkan ketegangan dalam komunitas internasional, terutama dalam konteks hubungan diplomatik yang rumit dan bersejarah antara negara-negara di kawasan Timur Tengah.

Dengan situasi yang terus berkembang, pengamatan dan respon cepat dari masyarakat internasional, termasuk negara-negara yang berpotensi berkontribusi dalam pasukan keamanan, sangat diperlukan. Ketegangan antara Israel dan Palestina terus menjadi sorotan global, dan setiap langkah menuju perdamaian harus diupayakan dengan sangat hati-hati agar tidak memicu konflik lebih lanjut.