Internasional

Netanyahu Ajak Kuis di PBB, Ratusan Delegasi Walk Out Protest Agresi Israel

Avatar photo
1
×

Netanyahu Ajak Kuis di PBB, Ratusan Delegasi Walk Out Protest Agresi Israel

Sebarkan artikel ini

Netanyahu Gelar Kuis Sambil Ratusan Delegasi Walkout di Sidang PBB

Jakarta, CNN Indonesia – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memicu momen kontroversial dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 26 September 2024. Di tengah sorakan protes yang menyebabkan ratusan delegasi negara walkout, Netanyahu mengundang hadirin untuk bermain tebak-tebakan dengan pertanyaan pilihan ganda terkait aksi terorisme.

Dalam pidatonya, Netanyahu mengeluarkan serangkaian kertas yang berisi pertanyaan, dimulai dengan, “Siapa yang menyerukan ‘Matilah Amerika’?” Pertanyaan tersebut disertai pilihan jawaban yaitu A) Iran, B) Hamas, C) Hizbullah, D) Houthi, dan E) Semuanya. Beberapa hadirin menjawab “E) Semuanya,” yang langsung diperoleh pengakuan dari Netanyahu.

Kuis tersebut dilanjutkan dengan pertanyaan kedua: “Siapa yang membunuh orang-orang Amerika dan Eropa dengan kejam?” Lagi-lagi terdapat pilihan jawaban mirip sebelumnya. Netanyahu menggunakan momen ini untuk menegaskan bahwa semua pihak yang disebutnya merupakan musuh negara-negara Barat, berkomitmen untuk mengembalikan dunia ke dalam kekacauan dan kekerasan.

Akibat pernyataan-pernyataan tersebut, banyak delegasi negara memilih untuk meninggalkan ruangan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan agresif Israel di Jalur Gaza. Tampak jelas dari siaran langsung resmi PBB bahwa sejak Netanyahu mulai berpidato, ratusan orang berdiri dan meninggalkan tempat, meski pemimpin sidang mengimbau agar mereka tetap duduk. Hanya beberapa delegasi, termasuk dari Amerika Serikat, beberapa negara Pasifik, dan tentu saja Israel, yang tetap bertahan di dalam ruangan.

Tindakan walkout tersebut mencerminkan ketidakpuasan delegasi terhadap tindakan Israel yang dianggap brutal berkenaan dengan konflik yang telah berlangsung di Palestina. Dalam laporan terbaru, PBB mencatat bahwa konflik ini, yang telah berjalan hampir dua tahun, mengakibatkan lebih dari 65 ribu jiwa melayang, dan menganggapnya sebagai kejahatan berlabel genosida.

Dengan situasi yang semakin memanas, momen ini menunjukkan betapa pilunya komunitas internasional saat menghadapi konflik yang kompleks dan berkepanjangan di kawasan Timur Tengah. Para pengamat melihat bahwa antek-antek agresi militer Israel menjadi penghalang bagi tercapainya perdamaian yang diharapkan.

Netanyahu sendiri dalam kesempatan tersebut berusaha mengalihkan perhatian dunia terhadap apa yang ia sebut sebagai ancaman dari kelompok-kelompok yang dicapnya sebagai teroris. Namun, reaksi walkout dari ratusan delegasi mengindikasikan bahwa banyak negara mendesak agar Israel bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya dan menuntut diakhirinya agresi yang telah banyak merenggut nyawa masyarakat sipil.

Ketegangan di Sidang Majelis Umum PBB kali ini menunjukkan bahwa isu Palestina-Israel masih menjadi salah satu perdebatan paling hangat dan belabuh penuh ketegangan dalam diplomasi internasional saat ini.