Internasional

NATO Gelar Rapat Darurat Tanggapi Provokasi Rusia di Eropa

Avatar photo
2
×

NATO Gelar Rapat Darurat Tanggapi Provokasi Rusia di Eropa

Sebarkan artikel ini

NATO Gelar Rapat Darurat Tanggapi Provokasi Rusia di Eropa

Jakarta, CNN Indonesia – Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (NATO) akan mengadakan rapat darurat pada Selasa (23/9) untuk merespons provokasi yang dilakukan oleh jet tempur dan drone Rusia yang melanggar batas wilayah tiga negara Eropa. Rapat ini diadakan atas permintaan Estonia, yang baru-baru ini mengalami provokasi dari pihak Rusia.

Permintaan Estonia untuk konsultasi darurat diajukan berdasarkan Pasal 4 dari traktat NATO, yang memungkinkan setiap negara anggota untuk meminta pembahasan apabila merasa bahwa integritas teritorial, kemerdekaan politik, atau keselamatannya terancam. Pertemuan ini merupakan yang ketiga kalinya dilakukan oleh aliansi tersebut sejak Rusia melancarkan invasi penuh ke Ukraina pada tahun 2022.

Estonia menyampaikan keprihatinan ini kurang dari dua pekan setelah Polandia juga mengajukan permintaan serupa lokasi yang sama. Kedua negara tersebut mengeluhkan adanya gangguan dari rocket dan drone Rusia yang menyerang ruang udara mereka, yang jelas melanggar kedaulatan nasional.

Sebagai langkah respons, NATO telah mengerahkan jet-jet tempurnya untuk mencegat tiga pesawat MiG-31 Rusia yang masuk ke wilayah udara Estonia selama sekitar 12 menit pada hari Jumat lalu. Tindakan ini menunjukkan ketegasan NATO dalam menjaga keamanan anggota-anggotanya di kawasan tersebut.

Lebih lanjut, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dijadwalkan mengadakan pertemuan pada hari ini untuk membahas insiden pelanggaran oleh jet-jet Rusia tersebut. Ini menunjukkan meningkatnya tingkat keprihatinan global terhadap provokasi yang terus berlangsung dari Rusia.

Setelah Polandia mengaktifkan Pasal 4, NATO telah memperkuat pertahanan di sisi timur aliansi untuk lebih melindungi perbatasannya. Hal ini adalah langkah strategis guna meningkatkan kehadiran militer sebagai respons terhadap potensi ancaman dari pihak luar.

Dalam prinsip keamanan kolektif yang diatur oleh Pasal 5 traktat aliansi, ditegaskan bahwa jika ada satu anggota yang diserang, maka seluruh aliansi akan bersatu untuk membelanya. Pasal ini hanya pernah diterapkan sekali dalam sejarah NATO, yaitu setelah serangan teroris 11 September 2001 di Amerika Serikat.

Dengan kondisi ketegangan yang semakin meningkat di kawasan Eropa, langkah-langkah yang diambil oleh NATO diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan dalam menanggulangi potensi ancaman dari Rusia. Rapat darurat pada Selasa ini akan menjadi momen penting bagi negara-negara anggota untuk merumuskan strategi yang lebih efektif dalam menjaga keamanan dan stabilitas wilayah mereka.

Dengan demikian, pertemuan ini membawa beban penting bagi masa depan hubungan internasional dan stabilitas regional di Eropa, serta menggarisbawahi perlunya solidaritas di antara negara-negara anggota NATO.