Narapidana Terorisme Terlibat Upacara HUT ke-80 RI di Jember
Sebagai bagian dari upaya memperkuat rasa nasionalisme, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan Polri mengundang seorang narapidana terorisme untuk berpartisipasi dalam upacara memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di Jember, Jawa Timur, pada Minggu, 17 Agustus 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Partisipasi narapidana tersebut menjadi simbol penting dalam upaya rehabilitasi dan reintegrasi mereka ke dalam masyarakat. BNPT mengharapkan bahwa dengan mengikuti upacara yang sarat makna ini, individu yang terlibat dalam tindak terorisme dapat merasakan kembali semangat cinta tanah air dan memperbaiki pandangan mereka terhadap negara.
Pihak BNPT menjelaskan bahwa program rehabilitasi ini tidak hanya berfokus pada aspek hukum, tetapi juga mengedepankan aspek sosial dan emosional dari narapidana. Dalam konteks ini, mereka berusaha membantu narapidana memahami nilai-nilai kebangsaan dan pentingnya hidup dalam harmoni di tengah masyarakat.
Kepala BNPT, dalam keterangan resminya, menyampaikan bahwa partisipasi narapidana dalam upacara peringatan kemerdekaan ini merupakan langkah konkret untuk menunjukkan bahwa mereka masih memiliki kesempatan untuk berubah. “Kami ingin mereka merasakan kehangatan dan kebersamaan yang tercermin dalam upacara ini. Ini adalah bagian dari proses mereka untuk kembali ke masyarakat,” katanya.
Di sisi lain, Kapolri juga menegaskan komitmen kepolisian dalam menangani masalah terorisme secara komprehensif. Menurutnya, keberhasilan penanggulangan terorisme bukan hanya ditentukan oleh tindakan penegakan hukum, tetapi juga oleh upaya rehabilitasi yang efektif bagi para pelaku. “Kami percaya bahwa dengan pendekatan yang tepat, mereka bisa menjadi warga negara yang lebih baik,” ujarnya.
Peringatan HUT ke-80 RI di Jember dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk pemerintah daerah, kelompok masyarakat, serta pelajar. Kehadiran narapidana terorisme dalam acara ini berhasil menarik perhatian, sekaligus menggugah kepedulian publik akan pentingnya proses rehabilitasi bagi mereka yang terjerat dalam jaringan terorisme.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa BNPT dan Polri memiliki visi yang luas dalam menangani isu terorisme di Indonesia. Selain penegakan hukum, penguatan sosialisasi nilai-nilai kebangsaan dan upaya rekonsiliasi adalah bagian integral dari program pencegahan terorisme yang berkelanjutan.
Sebagai catatan, upacara yang berlangsung khidmat ini diharapkan dapat memberikan pesan positif kepada masyarakat bahwa perubahan itu mungkin, dan bahwa setiap individu memiliki kesempatan untuk berkontribusi pada bangsa, terlepas dari masa lalu yang kelam.
Dengan demikian, upacara ini tidak hanya memperingati kemerdekaan, tetapi juga menjadi momen refleksi bagi seluruh rakyat Indonesia untuk terus bersatu dan mengedepankan nilai-nilai persatuan dalam bingkai NKRI.
