Seorang siswa baru di SMPN 3 Doko, Kabupaten Blitar, menjadi korban perundungan yang terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial. Kejadian ini berlangsung usai kegiatan kerja bakti pada hari Jumat lalu, di mana siswa tersebut dibully oleh rekan-rekannya.
Video yang beredar menunjukkan korban berdiri pasif saat sejumlah teman sekelasnya menganiayanya. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Adi Andaka, mengkonfirmasi bahwa pihak sekolah segera menerapkan langkah penanganan. Pada hari Sabtu, para siswa yang terlibat dipanggil dengan pendampingan dari polisi, TNI, dan perangkat desa. Dalam mediasi tersebut, pelaku dan orang tuanya mendatangi rumah korban untuk meminta maaf. Kesepakatan diambil untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.
Adi menjelaskan bahwa pelaku telah membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi tindakan serupa. Kondisi korban dilaporkan tidak mengalami dampak serius. Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman, sekaligus meningkatkan kesadaran terhadap tindakan perundungan yang masih merajalela di kalangan pelajar. Masyarakat diharapkan berperan aktif dalam menjaga keamanan dan keharmonisan di sekolah-sekolah, agar kasus serupa tidak terulang.
