Monumen Nasional Diperbolehkan untuk Acara Keagamaan
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan bahwa kawasan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta Pusat terbuka untuk pelaksanaan berbagai acara positif, termasuk kegiatan keagamaan. Pernyataan ini disampaikan Pramono dalam keterangan resmi di Jakarta pada Minggu, menegaskan komitmen pemerintah provinsi dalam mendukung kegiatan masyarakat.
“Monas terbuka bagi seluruh acara keagamaan. Itu sudah menjadi komitmen saya bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno,” ungkap Pramono. Ia menjelaskan bahwa aktivitas di Ibu Kota sudah kembali normal, sehingga masyarakat dipersilakan untuk menyelenggarakan kegiatan keagamaan atau acara positif lainnya.
Pramono menyampaikan hal tersebut saat menghadiri acara Jakarta Bersalawat yang diadakan oleh Majelis Taklim Nurul Musthofa di Plaza Selatan Monas, pada Sabtu malam (6/9). Acara ini diadakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah serta sebagai doa bersama untuk bangsa Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Pramono bersama Rano Karno menunjukkan antusiasme terhadap penyelenggaraan Jakarta Bersalawat. Menurutnya, acara ini dapat memperkuat iman dan takwa warga Jakarta, sekaligus menjaga suasana kota agar tetap aman dan kondusif.
“Setelah sekian lama menantikan kegiatan di Monas, menurut saya ini adalah momentum yang tepat. Jakarta membutuhkan penguatan batin masyarakat untuk menjaga harmoni, dan acara seperti ini sangat penting,” tambahnya.
Pramono juga berharap Majelis Nurul Musthofa bisa terus menghadirkan kegiatan positif yang memperkuat ukhuwah islamiyah, selaras dengan upaya menjaga persatuan di tengah masyarakat.
Jakarta Bersalawat diawali dengan shalat Magrib berjamaah, dilanjutkan dengan pembacaan Surat Yasin, tahlil, dan doa bersama. Acara tersebut kemudian diakhiri dengan lantunan salawat, dihadiri oleh ribuan jamaah, dan diwarnai kehadiran sejumlah ulama, habib, serta tokoh masyarakat yang turut mendukung acara ini.
Kegiatan seperti Jakarta Bersalawat menjadi salah satu upaya untuk membangun kebersamaan dan memperkuat spiritualitas masyarakat di DKI Jakarta. Diharapkan, pelaksanaan acara keagamaan di Monas tidak hanya menjadi sarana perayaan, tetapi juga sebagai langkah untuk memperkuat persatuan dan toleransi antarwarga.
Dengan adanya dukungan dari pemprov, diharapkan lebih banyak lagi kegiatan positif yang akan digelar di Monumen Nasional, menjadikan tempat ini tidak hanya sebagai ikon kota, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan keagamaan yang bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.