Berita

Menteri Agama Ingatkan Pentingnya Standar Keamanan Bangunan Fasilitas Keagamaan Pascainsiden Ciomas

Avatar photo
3
×

Menteri Agama Ingatkan Pentingnya Standar Keamanan Bangunan Fasilitas Keagamaan Pascainsiden Ciomas

Sebarkan artikel ini

Kementerian Agama Evaluasi Standar Keamanan Bangunan Fasilitas Keagamaan Pasca Ambruknya Majelis Taklim di Ciomas

Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan perlunya penguatan standar keamanan bangunan fasilitas keagamaan setelah insiden ambruknya majelis taklim di Ciomas, Kabupaten Bogor. Kecelakaan tersebut menjadi pengingat bagi pemerintah untuk meningkatkan keselamatan bangunan yang digunakan umat untuk beribadah.

Nasaruddin mengungkapkan hal ini usai menjenguk korban selamat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor. Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban serta komitmen Kemenag untuk mencegah terulangnya insiden serupa.

“Kami tidak ingin kejadian ini terulang. Ke depan, Kementerian Agama akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap bangunan-bangunan keagamaan, termasuk majelis taklim, langgar, dan musala yang dikelola oleh masyarakat,” ungkap Nasaruddin.

Untuk mengimplementasikan langkah tersebut, Kemenag berencana menjalin kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan dukungan dalam renovasi fasilitas yang tidak layak, sehingga keselamatan jemaah menjadi prioritas utama.

“Ini bukan hanya soal renovasi, tapi soal keselamatan jemaah. Kami tidak ingin tempat yang seharusnya menjadi pusat spiritual malah berubah menjadi tempat bencana karena kelalaian struktural,” tegas Nasaruddin.

Selain fokus pada aspek teknis bangunan, Nasaruddin juga menyoroti pentingnya pendampingan psikologis dan sosial bagi para korban, terutama anak-anak yang mungkin mengalami trauma akibat insiden tersebut. Hal ini menunjukkan perhatian Kementerian Agama tidak hanya pada infrastruktur, tetapi juga pada kesejahteraan mental masyarakat.

Insiden ambruknya bangunan majelis taklim ini menyisakan kesedihan mendalam di kalangan umat. Masyarakat di sekitar Ciomas merasakan dampak yang besar, baik secara emosional maupun dalam kegiatan keagamaan sehari-hari. Mereka berharap upaya Kemenag dan instansi terkait dapat mencegah insiden serupa di masa depan, sehingga tempat ibadah dapat berfungsi dengan optimal tanpa menimbulkan risiko terhadap keselamatan jemaah.

Kemenag berkomitmen untuk meningkatkan keamanan bangunan keagamaan yang ada di seluruh Indonesia, termasuk memberikan edukasi kepada pengelola fasilitas agar memahami pentingnya memenuhi standar keselamatan. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat dapat merasa tenang dan aman dalam melaksanakan ibadah.

Melalui penguatan regulasi dan kerja sama lintas sektor, Kementerian Agama berupaya membangun budaya keselamatan di lingkungan fasilitas keagamaan. Ke depan, setiap majelis taklim, langgar, dan musala diharapkan dapat memenuhi standar keamanan yang ketat demi perlindungan umat.