Internasional

Menlu Sugiono Sampaikan Permintaan Maaf Prabowo kepada Xi Jinping di KTT SCO Plus

Avatar photo
13
×

Menlu Sugiono Sampaikan Permintaan Maaf Prabowo kepada Xi Jinping di KTT SCO Plus

Sebarkan artikel ini

Permintaan Maaf Presiden Prabowo Disampaikan di KTT SCO oleh Menlu Sugiono

Jakarta – Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono mengumumkan permintaan maaf yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto kepada Presiden Xi Jinping atas ketidakhadirannya dalam dua acara penting di China. Acara tersebut adalah Konferensi Tingkat Tinggi Shanghai Cooperation Organization (KTT SCO) pada 31 Agustus hingga 1 September 2025, serta parade militer yang memperingati 80 tahun kemenangan rakyat China melawan agresi Jepang dan Perang Dunia Anti-Fasis pada 3 September 2025.

Dalam pernyataannya di Tianjin Meijiang International Convention and Exhibition Center, Sugiono mengungkapkan, “Kami mengucapkan terima kasih dan permintaan maaf pula karena Presiden Prabowo tidak bisa hadir pada ‘SCO Summit Plus’ sore ini. Saya telah menyampaikan langsung kepada Presiden Xi Jinping.”

Menlu Sugiono hadir di KTT SCO Plus sebagai perwakilan Presiden Prabowo, sesuai dengan undangan dari Presiden Xi Jinping yang menjabat sebagai ketua bergilir SCO. Pada kesempatan tersebut, Sugiono mengucapkan terima kasih atas undangan dan sambutan dari pemerintah China.

Dalam sesi pleno KTT SCO Plus, Menlu Sugiono menunjukkan kesamaan semangat antara SCO dan Konferensi Asia-Afrika 1955 di Bandung. “Kita sama-sama ingin menciptakan dunia yang multilateral dan inklusif, di mana semua negara memiliki kesempatan yang sama dan berinteraksi berdasarkan kepentingan bersama,” jelasnya. Dia menekankan pentingnya kolaborasi daripada kompetisi di antara negara-negara anggota.

Sugiono juga menyampaikan bahwa ia telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, untuk menyampaikan permohonan maaf dari Presiden Prabowo serta menyampaikan surat resmi kepada Presiden Xi Jinping. “Presiden Xi memahami dan berharap dapat segera bertemu dengan Pak Presiden dalam waktu dekat. Terima kasih,” ujarnya.

KTT SCO Plus kali ini dihadiri oleh kepala negara dan pemerintahan dari 10 negara anggota tetap SCO, termasuk China, Rusia, Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, Uzbekistan, India, Pakistan, Iran, dan Belarus. Selain itu, terdapat kepala negara pemantau dari Mongolia dan delapan mitra dialog, seperti Turki, Kamboja, dan Malaysia. Indonesia adalah salah satu negara di luar anggota tetap yang diundang dalam KTT SCO ini.

Sebanyak 23 perwakilan negara menyampaikan pernyataan dalam KTT SCO Plus, yang juga diramaikan dengan kehadiran Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres. Dalam konferensi ini, China sebagai presiden bergilir SCO untuk periode 2024-2025 menyampaikan berbagai inisiatif dalam Prakarsa Pembangunan Global yang mencakup pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, kesehatan masyarakat, dan perubahan iklim.

Dalam KTT SCO Plus, “Tianjin Declaration” juga dihasilkan, yang menguraikan prioritas strategis dan kerangka kerja sama SCO untuk dekade mendatang (2026-2035). Deklarasi tersebut menekankan pentingnya multilateralisme, keamanan, integrasi ekonomi, serta reformasi tata kelola global.

Dengan langkah ini, Indonesia menunjukkan komitmen untuk memperkuat hubungan diplomatik dan kerjasama internasional dalam kerangka yang lebih luas, serta berperan aktif dalam isu-isu global.