Nasional

Menlu Minta Maaf atas Kelalaian Negara Terkait Kematian Staf KBRI Lima

Avatar photo
2
×

Menlu Minta Maaf atas Kelalaian Negara Terkait Kematian Staf KBRI Lima

Sebarkan artikel ini

Pemerintah Minta Maaf atas Kejadian Menyakitkan yang Menimpa Staf KBRI Lima

Tangerang – Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga Zetro Leonardo Purba, staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima, atas kelalaian dalam melindungi keselamatan almarhum. Sugiono menyatakan, “Kami minta maaf kepada keluarga atas semua kesalahan dan kelalaian kami sebagai institusi. Sungguh tidak ada yang menginginkan kejadian ini,” dalam sambutannya di Tangerang, Selasa.

Kejadian tragis yang menimpa Zetro menjadi duka mendalam tidak hanya bagi pihak keluarga, tetapi juga untuk Kementerian Luar Negeri. Sugiono menegaskan komitmen pemerintah untuk menyelesaikan kasus ini secara transparan dan memberikan kepastian hukum. “Kami juga menyampaikan komitmen kami untuk bisa menyelesaikan urusan ini sejelas-jelasnya,” ujarnya.

Menlu juga mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam atas kepergian Zetro, yang dianggap sebagai salah satu anggota terbaik dari KBRI Lima. Ia berharap keluarga yang ditinggalkan, terutama istri dan anak almarhum, diberi ketabahan dalam menghadapi musibah ini. “Semoga kita semua bisa diberi kesabaran dan ketabahan dalam menerima kenyataan ini,” tambahnya.

Jenazah Zetro tiba di Tanah Air melalui Terminal Kargo Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Selasa malam, setelah diterbangkan dari Peru. Setelah kedatangan, jenazah dipindahkan ke ambulans untuk dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto di Jakarta Pusat.

KBRI Lima telah melakukan koordinasi intensif dengan aparat kepolisian Peru terkait investigasi atas penembakan yang menewaskan Zetro. Pihak kepolisian di Lima sudah melakukan autopsi dan berkoordinasi dengan kejaksaan setempat untuk menyelidiki peristiwa tersebut dan mendapatkan kejelasan mengenai pelaku.

Setelah dilakukan proses peribadatan di RSPAD, rencananya jenazah almarhum akan disemayamkan oleh keluarganya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sari Mulya, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Banten, pada Kamis, 11 September.

Kejadian ini menyoroti pentingnya perlindungan terhadap staf diplomatik Indonesia dan menjadi pengingat bagi pemerintah untuk meningkatkan perhatian terhadap keselamatan warganya di luar negeri. Komitmen pemerintah untuk menangani kasus ini dengan sebaik-baiknya diharapkan dapat memberikan rasa aman tidak hanya bagi keluarga Zetro, tetapi juga bagi seluruh staf yang bertugas di KBRI dan instansi lainnya di luar negeri.

Melalui pernyataan ini, diharapkan dapat meredakan kesedihan yang dirasakan oleh keluarga dan memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa pemerintah akan berusaha sebaik mungkin untuk menangani kasus ini dan mencegah terulangnya peristiwa serupa di masa depan.