Nasional

Menhan: TNI Harus Hadir untuk Rakyat dan Jaga Kehormatan

Avatar photo
3
×

Menhan: TNI Harus Hadir untuk Rakyat dan Jaga Kehormatan

Sebarkan artikel ini

Menhan Tegaskan TNI Harus Selalu Hadir untuk Rakyat

Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, dalam peringatan Hari Ulang Tahun Ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI), menekankan pentingnya kehadiran TNI dalam mengatasi kesulitan masyarakat. Ia menyatakan bahwa TNI lahir dari rakyat, mengabdi kepada rakyat, dan harus selalu siap kembali kepada rakyat.

“Demi mewujudkan pengabdian yang tulus, setiap prajurit TNI harus aktif membantu masyarakat serta menjunjung tinggi kehormatan rakyat,” ujar Menhan dalam keterangan video yang diterima di Jakarta, Minggu.

Pengabdian TNI yang telah berlangsung selama 80 tahun ini, lanjutnya, tidak terlepas dari nilai-nilai perjuangan generasi 1945. Semangat perjuangan tersebut menjadi landasan bagi TNI dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan prinsip-prinsip Pancasila dan konstitusi.

Dalam menghadapi tantangan pertahanan nasional yang semakin kompleks, Sjafrie menambahkan bahwa Kementerian Pertahanan dan TNI akan terus memperkuat kekuatan pertahanan melalui program pembangunan “perisai trisula nusantara”. Ini mencakup peningkatan kemampuan semua matra TNI, guna menghadapi ancaman dan menjaga kedaulatan negara.

Kementerian Pertahanan juga berkomitmen menata kebijakan dan strategi pertahanan untuk menguatkan daya tangkal bangsa. Pembentukan komponen cadangan di seluruh wilayah Indonesia juga menjadi prioritas untuk menambah kekuatan TNI. Sebagai bagian dari upaya ini, Kementerian Pertahanan berfokus pada kemandirian industri pertahanan nasional, demi memenuhi berbagai kebutuhan TNI.

Sementara itu, Menhan menegaskan bahwa penyelenggaraan pertahanan negara harus dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan seluruh elemen bangsa. Strategi pertahanan Indonesia yang diusung bersifat defensi aktif, tanpa ambisi ofensif, sehingga tujuan utamanya adalah menjaga wilayah teritorial dan melindungi keselamatan bangsa.

“Kebijakan ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kewaspadaan nasional terhadap potensi disintegrasi bangsa serta memperluas kerjasama internasional melalui partisipasi dalam misi kemanusiaan dan operasi perdamaian yang ditangani Perserikatan Bangsa-Bangsa,” lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menhan didampingi oleh Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, serta pejabat tinggi lainnya dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Panglima TNI menegaskan komitmennya untuk melaksanakan kebijakan strategi pertahanan sebagai implementasi dari strategi nasional.

Panglima menjelaskan, saat ini TNI siap menghadapi berbagai bentuk ancaman militer yang berpotensi mengganggu kedaulatan negara. Selain itu, operasi militer selain perang menjadi sarana penting bagi TNI untuk mendukung agenda nasional, termasuk menjaga ketahanan pangan, stabilitas keamanan, dan penanggulangan bencana alam.

Agus juga menegaskan bahwa TNI tidak hanya berkewajiban di medan tempur, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung masyarakat. Sebagai ungkapan rasa syukur, Panglima menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan kepada TNI selama ini. “Kami sangat menghargai bantuan dan kerjasama masyarakat yang memungkinkan TNI melaksanakan tugasnya dengan baik,” pungkasnya.

Dengan semangat pengabdian yang tinggi, TNI berkomitmen untuk terus menjadi kekuatan yang adaptif dan bermanfaat bagi seluruh komponen bangsa.