Nasional

Mendiktisaintek Ajak Mahasiswa Baru Berpikir Matang dan Dewasa dalam Kehidupan Kampus

Avatar photo
5
×

Mendiktisaintek Ajak Mahasiswa Baru Berpikir Matang dan Dewasa dalam Kehidupan Kampus

Sebarkan artikel ini

Mendikbudristek Ajak Mahasiswa Baru Pikir Matang dan Dewasa

Jakarta – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Brian Yuliarto, mengingatkan mahasiswa baru untuk berperilaku dewasa dan matang dalam menghadapi kehidupan perkuliahan. Ajakan ini disampaikan saat kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di Universitas Indonesia, Depok, yang dihadiri oleh 9.620 mahasiswa program Diploma 3, Diploma 4, dan Sarjana.

“Adik-adik sekalian, kalian sekarang sudah menjadi mahasiswa, bukan lagi siswa. Mulailah berpikir secara lebih matang dan jangka panjang,” tegas Brian. Dalam kesempatan tersebut, ia berbagi pengalaman saat menjabat sebagai Wakil Rektor di Institut Teknologi Bandung, ketika menghadapi peristiwa seorang mahasiswa yang hendak mengakhiri hidupnya karena putus cinta.

Brian menekankan pentingnya pengelolaan diri dan menghindari pengambilan keputusan terburu-buru. “Segala sesuatunya tolong dipikir. Jangan buru-buru dalam mengambil keputusan. Anda sekarang sudah memasuki fase dewasa,” ucapnya. Ia juga mengingatkan mahasiswa agar memiliki jaringan pertemanan yang baik. Hal ini dinilai penting untuk membantu mereka terhindar dari berbagai masalah, termasuk perundungan dan kekerasan di kampus.

“Jika ada bentuk kekerasan, pelecehan seksual, atau bullying, jangan ragu untuk melaporkan,” tambah Brian dengan tegas. Pesan ini senada dengan pernyataan Rektor UI, Heri Hermansyah, yang juga menyoroti kasus perundungan dan kekerasan sebagai isu utama yang perlu diatasi di lingkungan perguruan tinggi.

Heri menjelaskan, “Ada berbagai bentuk kekerasan, baik seksual, verbal, maupun fisik. Mahasiswa harus paham mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan, agar tidak terjebak dalam situasi yang merugikan.”

Selain itu, usaha untuk menciptakan lingkungan yang aman juga dilakukan melalui pengarahan tentang kewaspadaan terhadap narkoba dan tindakan pelanggaran norma. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya lulus sebagai sarjana, tetapi juga matang sebagai individu yang siap berkontribusi dalam masyarakat, baik dalam dunia kerja maupun kehidupan pribadi,” tutup Heri.

Dengan pemahaman dan kesadaran yang lebih besar, diharapkan mahasiswa baru dapat menjalani proses belajar dengan baik dan menjauhi berbagai perilaku negatif yang dapat mengganggu perkembangan mereka.