Berita

Maulid Nabi Barzanji: Tradisi Spiritual Penuh Makna dalam Peringatan Kelahiran Rasulullah SAW

Avatar photo
5
×

Maulid Nabi Barzanji: Tradisi Spiritual Penuh Makna dalam Peringatan Kelahiran Rasulullah SAW

Sebarkan artikel ini

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW: Bacaan Barzanji, Sarana Mendalami Cinta kepada Rasulullah

Surabaya – Tradisi membaca Maulid Nabi Barzanji menjadi salah satu cara umat Islam di Tanah Air untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Kitab Barzanji berisi syair-syair yang menggambarkan perjalanan hidup Nabi, mulai dari kelahiran hingga perjuangan dakwah dan akhlaknya yang mulia. Kegiatan ini bukan hanya sekadar ritual, melainkan juga sebuah ungkapan cinta dan penghormatan umat kepada Rasulullah.

Bacaan Barzanji tidak hanya diakui sebagai tradisi, tetapi juga memiliki keistimewaan tersendiri dalam pandangan ulama. Syekh Muhammad Nawawi Banten, dalam kitab Madârijus Shu’ûd, mengungkapkan bahwa membaca Barzanji bisa mendatangkan berbagai kebaikan, memudahkan urusan hidup, serta menjadi sarana perlindungan dari penyakit. Lewat bacaan ini, umat Islam diharapkan dapat mengambil teladan dari sikap dan perilaku Nabi dalam kehidupan sehari-hari.

Tradisi ini semakin relevan di tengah tantangan kehidupan modern, di mana nilai-nilai keagamaan sering kali menjadi pegangan moral masyarakat. Dengan demikian, peringatan Maulid Nabi melalui membaca Barzanji tidak hanya memperkuat ikatan spiritual, tetapi juga meneguhkan identitas sebagai umat yang mencintai dan mengikuti jejak Rasulullah.

Setiap tahun, ratusan jamaah di berbagai daerah, termasuk di Surabaya, berkumpul untuk membaca Maulid Barzanji secara bersama-sama. Kegiatan ini biasanya diawali dengan membaca Al-Fatihah yang dihadiahkan bagi Rasulullah dan dilanjutkan dengan lantunan syair Barzanji. Suasana khidmat yang tercipta tak ayal membuat para peserta merasakan kedekatan dengan ajaran Islam yang diusung oleh Nabi Muhammad.

Dalam setiap sesi pembacaan, peserta diimbau untuk melantunkan selawat bersama. Ini diyakini akan memberikan ganjaran dari Allah dan mendatangkan ketenteraman jiwa. Dalam beberapa ayat, Barzanji mengharapkan agar setiap bacaan dikaitkan dengan pujian dan doa yang tulus bagi Rasulullah dan para sahabatnya. Ritual ini juga menjadi momen kebersamaan yang menguatkan tali persaudaraan antar sesama umat Islam.

Keutamaan Maulid Barzanji, menurut Syekh Nawawi, menjadikannya sebagai “sihir yang halal”. Hal ini menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi sebagai sarana perolehan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari. Sejumlah umat yang konsisten membaca Barzanji mengaku mendapatkan kebaikan dan kemudahan dari Allah SWT sebagai hasil dari amalan ini.

Di Indonesia, tradisi membaca Maulid Barzanji tidak hanya terbatas pada pesantren, tetapi juga dilakukan oleh berbagai kelompok masyarakat. Majelis taklim dan organisasi Islam lainnya kerap mengadakan acara ini sebagai bentuk kecintaan kepada Nabi Muhammad. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan generasi muda bisa memahami nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Nabi Muhammad serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai bagian dari tradisi yang dihormati, Bacaan Maulid Barzanji mengajak umat untuk merenungkan lebih dalam makna kehidupan dan perjuangan Rasulullah. Lewat kegiatan ini, diharapkan umat Islam dapat menjadikan akhlak dan perilaku Nabi sebagai pedoman dalam menghadapi berbagai tantangan dan persoalan yang ada. Peringatan Maulid Nabi, melalui Bacaan Barzanji, bukan sekadar memperingati, melainkan juga menjadikan kita pribadi yang lebih baik, lebih peka, dan lebih beriman.