Nasional

Massa 100 Ribu Berunjuk Rasa di Pati, Tuntut Bupati Mundur

Avatar photo
2
×

Massa 100 Ribu Berunjuk Rasa di Pati, Tuntut Bupati Mundur

Sebarkan artikel ini

Masyarakat Pati Gelar Unjuk Rasa Besar-Besaran Tuntut Mundur Bupati

Ratusan ribu warga Pati, Jawa Tengah, menggelar unjuk rasa pada Rabu (13/8/2025) di depan Kantor Bupati. Aksi ini dipimpin oleh Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, yang menuntut agar Bupati Pati, Sudewo, mundur dari jabatannya. Para demonstran mengklaim bahwa kebijakan Bupati selama ini tidak berpihak pada masyarakat dan menciptakan kesan arogansi dalam kepemimpinannya.

Dalam aksi yang dihadiri sekitar 100 ribu orang tersebut, para demonstran menyampaikan berbagai pandangan dan tuntutan mengenai pemerintahan daerah. Mereka menganggap bahwa Bupati Sudewo tidak mampu menangani berbagai isu penting yang dihadapi oleh masyarakat, mulai dari masalah infrastruktur hingga pelayanan publik. Pihak pengunjuk rasa juga menyoroti peningkatan biaya hidup yang tidak diimbangi dengan kebijakan yang mendukung kesejahteraan rakyat.

Salah satu orator dari aliansi tersebut dalam orasinya menegaskan, “Kami sudah cukup sabar menghadapi kepemimpinan yang tidak responsif. Sudah saatnya Bupati Sudewo mendengarkan suara rakyat dan bersikap lebih proaktif dalam menyelesaikan masalah yang ada.”

Para pengunjuk rasa juga menyuarakan ketidakpuasan terhadap beberapa proyek yang dianggap terburu-buru dan tidak transparan. Mereka menuntut adanya evaluasi terhadap anggaran daerah serta keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan. Hal ini menunjukkan keinginan kuat masyarakat Pati untuk berpartisipasi aktif dalam proses pemerintahan dan pengambilan kebijakan yang berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari.

Unjuk rasa ini berlangsung damai, diawasi oleh aparat keamanan setempat yang bertugas menjaga ketertiban. Suasana terlihat penuh semangat, dengan para demonstran membawa spanduk dan poster berisi tuntutan serta isi pesan yang menolak kebijakan yang dianggap merugikan masyarakat. Pengunjuk rasa berangsur meninggalkan lokasi setelah membacakan pernyataan sikap dan menyerahkan dokumen tuntutan kepada perwakilan pemerintah daerah.

Aksi ini bukanlah yang pertama kalinya terjadi di Pati. Sebelumnya, beberapa unjuk rasa serupa juga berlangsung berkaitan dengan isu yang sama, menunjukkan ketidakpuasan yang mengakar di kalangan masyarakat. Hal ini menjadi sinyal bagi pemerintah daerah bahwa pentingnya mendengarkan aspirasi dan keluhan warganya secara serius.

Sementara itu, Bupati Sudewo hingga berita ini diturunkan belum memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan tersebut. Namun, dengan banyaknya jumlah peserta aksi kali ini, diharapkan ada respons cepat dari pemimpin daerah untuk menciptakan dialog konstruktif dengan masyarakat.

Kasus ini menarik perhatian lebih luas mengenai bagaimana pemerintah daerah dapat lebih responsif dan akuntabel terhadap kebutuhan masyarakat. Masyarakat Pati kini jelas menunjukkan bahwa mereka menginginkan keterlibatan aktif dalam proses pengambilan keputusan yang memengaruhi kehidupan mereka sehari-hari.

Semoga aksi ini dapat membawa perubahan positif bagi kedepannya, serta mendorong pemerintah untuk lebih peka terhadap aspirasi masyarakat yang merupakan ujung tombak pembangunan daerah.