Internasional

Mandla Mandela Bergabung dengan Aktivis Pro-Palestina Untuk Bantu Gaza

Avatar photo
3
×

Mandla Mandela Bergabung dengan Aktivis Pro-Palestina Untuk Bantu Gaza

Sebarkan artikel ini

Cucu Nelson Mandela Ikut Berpartisipasi dalam Misi Bantuan ke Gaza

Jakarta, CNN Indonesia – Mandla Mandela, cucu tokoh perjuangan anti-apartheid Nelson Mandela, mengumumkan rencananya untuk bergabung dengan aktifis pro-Palestina dalam misi mendobrak blokade laut Israel di Gaza. Dalam pernyataannya, Mandla menyatakan bahwa keikutsertaannya didasari oleh pengalaman memahami hidup di bawah pendudukan.

Mandla Mandela mengungkapkan, “Sebagai delegasi dari Afrika Selatan, kami secara khusus memilih bergabung dengan Armada Sumud Global di Tunisia untuk menyatakan bahwa Afrika bagian dari perjuangan ini.” Pernyataan tersebut disampaikan kepada wartawan pada Jumat (5/9). Ia menekankan bahwa sebagai warga Afrika, mereka memiliki pemahaman mendalam tentang arti hidup di bawah pendudukan dan penindasan.

Keberangkatan armada semula dijadwalkan pada Kamis (4/9), namun ditunda karena faktor cuaca buruk dan hingga saat ini penyelenggara belum mengonfirmasi waktu dan tempat keberangkatan yang baru. Sekitar 100 aktivis diperkirakan akan berpartisipasi dalam misi ini, yang bertujuan membawa bantuan ke Gaza.

Armada Sumud Maghreb direncanakan untuk berlayar pada Minggu (7/9) dan akan bergabung dengan kapal-kapal lain yang telah berangkat dari Spanyol dan Italia. Misi ini merupakan bagian dari usaha yang lebih luas untuk memberikan bantuan kepada wilayah Palestina yang saat ini tengah mengalami krisis kemanusiaan. Armada ini diharapkan tiba di Gaza pada pertengahan September mendatang.

Situasi di Gaza semakin memprihatinkan setelah serangan lintas batas oleh Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Serangan tersebut mengakibatkan kematian sekitar 1.219 orang, sebagian besar dari kalangan sipil, menurut laporan AFP yang mengacu pada data resmi. Sebagai respons, serangan balasan oleh Israel telah merenggut nyawa sedikitnya 63.459 warga Palestina, banyak di antaranya juga adalah warga sipil, berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan Gaza.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyatakan bahwa Gaza menghadapi ancaman bencana kelaparan, dengan sekitar 500.000 orang berada dalam kondisi darurat. Penutupan akses ke wilayah tersebut juga telah menghalangi upaya pengiriman bantuan kemanusiaan, menyusul dua upaya sebelumnya yang gagal pada bulan Juni dan Juli 2025.

Mandla Mandela menegaskan komitmennya untuk membantu rakyat Palestina yang tengah berjuang menghadapi kondisi tragis ini. Ia berharap misi ini dapat menggalang perhatian masyarakat internasional terhadap pentingnya memberikan dukungan kepada Palestina.

Melalui langkah ini, Mandela ingin memperkuat solidaritas antara Afrika dan Palestina dalam perjuangan melawan penindasan, serta mendorong dunia untuk lebih aktif terlibat dalam menyelesaikan krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.