Mahasiswa berprestasi dari Universitas Airlangga kembali menunjukkan kapasitasnya di tengah tantangan pembangunan pariwisata di daerah. Zalfaa’ Putri Arfiliesia, mahasiswa Ilmu Komunikasi UNAIR, meraih gelar Jeng Persahabatan dalam Pemilihan Duta Wisata Gus Jeng Kabupaten Blitar 2025. Prestasi ini menjadi bukti bahwa generasi muda tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan yang aktif mempromosikan dan melestarikan budaya serta sejarah daerahnya.
Dalam ajang yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Blitar tersebut, Zalfa menunjukkan komitmennya untuk berkontribusi secara nyata. Setelah melewati proses seleksi dan karantina yang ketat, ia mengusung misi untuk memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah asalnya. “Motivasi utama saya adalah ingin berdedikasi dan membantu kemajuan pariwisata Kabupaten Blitar, serta menjaga warisan budaya dan sejarahnya,” ungkap Zalfa saat ditemui usai penyerahan gelar.
Salah satu inovasi yang ia lakukan sebagai duta adalah program E-Cerkak, sebuah platform digital yang menceritakan legenda dan sejarah lokal. Terinspirasi dari konten kreator seperti Nadia Omara, Zalfa berupaya mengangkat cerita rakyat dan tokoh bersejarah untuk memperkuat citra Blitar sebagai ‘Tanah Para Raja’ atau ‘Land of Kings’. Melalui E-Cerkak, ia berharap masyarakat dan generasi muda semakin mengenal dan mencintai identitas budaya mereka, sekaligus menepis anggapan bahwa sejarah hanya menjadi cerita usang.
Tak hanya berhenti di situ, Zalfa juga menginisiasi program Gowes Bareng Duta Blitar yang menggabungkan olahraga dan promosi pariwisata. Dengan pendekatan yang menyenangkan dan menyentuh langsung ke komunitas, ia berusaha menjadikan pariwisata sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat lokal. Hal ini menunjukkan bahwa menjadi duta wisata tidak sekadar simbol, melainkan tanggung jawab untuk membangun koneksi dan memperluas dampak positif secara berkelanjutan.
Gelar Jeng Persahabatan yang diraihnya bukan sekadar penghargaan, melainkan amanah besar. Zalfa menyadari bahwa sebagai representasi Kabupaten Blitar, ia memikul tanggung jawab untuk mempromosikan potensi daerahnya secara luas. “Dengan branding yang saya bangun, saya ingin membantu Kabupaten Blitar dikenal lebih jauh dan mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakatnya,” ujarnya penuh semangat.
Prestasi Zalfa menjadi contoh nyata bahwa mahasiswa tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga aktif berkontribusi dalam pengembangan daerah dan pelestarian budaya. Harapan ke depan, lebih banyak lagi generasi muda yang mampu menjadi duta perubahan, sekaligus memperkuat identitas daerah melalui inovasi dan dedikasi nyata.**