Mahasiswa Temui Pemerintah dan DPR Bahas Tuntutan Unjuk Rasa
Jakarta – Sejumlah perwakilan mahasiswa dari 15 organisasi kemasyarakatan pemuda menghadiri pertemuan dengan pemerintah dan DPR RI di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis malam. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas berbagai tuntutan yang disuarakan dalam gelombang unjuk rasa yang berlangsung di Senayan beberapa hari terakhir.
Perwakilan mahasiswa yang hadir antara lain dari BEM Nusantara, Persatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia, BEM Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan BEM Trisakti. Mereka tiba secara bergelombang mulai pukul 18.30 WIB dan langsung diarahkan memasuki kawasan Kantor Presiden Jakarta dengan pengawalan petugas keamanan.
Salah satu perwakilan dari Persatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia mengungkapkan bahwa aspirasi yang disampaikan kepada pejabat di Istana merupakan hasil serapan dari suara masyarakat. “Kompromi yang akan kita sampaikan adalah tuntutan mahasiswa yang telah disampaikan di DPR RI,” jelasnya.
Perwakilan dari BEM PTNU, Muhammad Raihan, juga menegaskan bahwa mereka akan mengangkat sejumlah isu penting, termasuk nasib buruh honorer serta meminta pembebasan rekan-rekan mereka dari HMI yang saat ini ditahan oleh aparat. Hal ini menunjukkan keseriusan mahasiswa untuk memperjuangkan hak-hak kaum buruh dan kolega mereka.
Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan pentingnya pertemuan ini karena beberapa tuntutan mahasiswa berada di luar kewenangan legislatif. Oleh karena itu, diskusi dengan pihak eksekutif diperlukan untuk menemukan solusi.
Dalam aksi-aksi sebelumnya, mahasiswa juga telah menyampaikan sejumlah tuntutan di DPR, di antaranya jaminan demokrasi, supremasi sipil, pembentukan tim investigasi kerusuhan, penghentian fasilitas dan tunjangan DPR, serta percepatan pembahasan RUU Perampasan Aset. Semua tuntutan tersebut mencerminkan keinginan mahasiswa untuk melihat perubahan yang nyata dalam sistem pemerintahan.
Hingga berita ini ditulis, pertemuan antara mahasiswa dan pejabat pemerintah di Istana Kepresidenan masih berlangsung. Namun, belum ada informasi resmi mengenai siapa saja pejabat pemerintah yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa menunjukkan kepedulian mereka terhadap isu-isu sosial dan politik yang sedang berkembang di masyarakat. Sebagai generasi penerus bangsa, mereka berkomitmen untuk terlibat aktif dalam proses demokrasi dan berkontribusi dalam mendorong perubahan yang lebih baik.
Dengan demikian, langkah konkret untuk menanggapi aspirasi mahasiswa diperlukan agar proses demokrasi di Indonesia dapat berjalan dengan baik. Pertemuan ini merupakan wujud dialog antara generasi muda dan pemangku kepentingan, yang diharapkan dapat menghasilkan solusi yang saling menguntungkan.
Diharapkan ke depannya, pemahaman antara mahasiswa dan pemerintah dapat terjalin dengan lebih baik, sehingga aspirasi masyarakat dapat lebih mudah tersampaikan dan ditindaklanjuti dengan tepat.
