Olahraga

Madam Pang Yakin Timnas Thailand Bisa Bangkit di Tengah Krisis Sepakbola

Avatar photo
9
×

Madam Pang Yakin Timnas Thailand Bisa Bangkit di Tengah Krisis Sepakbola

Sebarkan artikel ini

Madam Pang Tegaskan Komitmen untuk Kebangkitan Sepakbola Thailand

JAKARTA – Ketum Federasi Sepakbola Thailand (FAT) Nualphan Lamsam, atau yang lebih dikenal sebagai Madam Pang, menegaskan keyakinannya bahwa tantangan yang dihadapi sepakbola Thailand dapat dilalui. Ia optimis Timnas Thailand dapat kembali ke jalur kemenangan di pentas internasional.

Baru-baru ini, Madam Pang mengkonfirmasi keputusan pemecatan Masatada Ishii, pelatih Timnas Thailand, setelah hasil buruk di Kualifikasi Piala Dunia 2026, di mana tim hanya mampu mencapai ronde kedua. Sebelumnya, federasi telah melakukan pemecatan terhadap dua pelatih asal Jepang lainnya, Takayuki Nishigaya dari Timnas U-23 dan Futoshi Ikeda dari Timnas Putri.

Melalui akun media sosialnya, Madam Pang menyatakan bahwa keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai aspek secara matang. Ia menambahkan bahwa semua pelatih yang dipecat menerima pesangon sesuai ketentuan. “Semua keputusan diambil untuk kepentingan tim demi mencapai target yang lebih tinggi,” ujarnya.

Saat ini, fokus utama Madam Pang adalah menyiapkan Timnas Thailand untuk kualifikasi Piala Asia 2027. Target ini muncul setelah tim Gajah Perang mengalami kegagalan di kualifikasi Piala Dunia. “Kami ingin mencapai hasil yang lebih baik di kualifikasi Piala Asia. Semua pihak harus bekerja sama untuk mencapai tujuan ini,” tambahnya.

Namun, tantangan tidak hanya datang dari prestasi tim. Madam Pang juga menghadapi masalah hak siar yang berkaitan dengan utang FAT kepada Siam Sport Company. Utang tersebut muncul akibat pelanggaran kontrak yang dilakukan oleh presiden FAT sebelumnya, Somyot Pumpanmuang. FAT dijatuhi hukuman untuk membayar 360 juta Baht, setara dengan Rp 180 miliar. Menariknya, pada akhir April 2025, Madam Pang harus menggunakan uang pribadinya untuk menutupi biaya tersebut.

Di sisi lain, insiden kekerasan dalam sepakbola juga menjadi sorotan. Pada Agustus 2025, terjadi insiden pemukulan wasit oleh pemain di liga amatir Thailand saat pertandingan Pang Aai Open Cup. Pemain bernama Paramachot Duangmit dari Ueang Fah FC yang melakukan pelanggaran keras dihadiahi kartu merah oleh wasit. Insiden ini berujung pada pengiriman wasit ke rumah sakit, dan Madam Pang menanggung seluruh biaya perawatannya. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa aksi kekerasan harus dihentikan. “Saya tidak ingin melihat kasus kekerasan seperti ini terulang lagi di Thailand,” tegasnya.

Madam Pang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas liga domestik dan mempersiapkan Timnas Thailand dengan baik untuk menembus Piala Asia 2027. Ia siap mendengarkan masukan dari semua pihak, terutama para suporter, yang selama ini dianggap sebagai pemain ke-12 di tim. “Federasi sedang menghadapi banyak tantangan, dan saya berusaha menyelesaikannya sebaik mungkin tanpa drama atau menyalahkan pihak lain,” tuturnya.

Melalui langkah-langkah yang diambil, Madam Pang berharap dapat mengembalikan kejayaan sepakbola Thailand di kancah internasional. Dengan semangat dan kepemimpinan yang kuat, ia berjanji untuk terus memperjuangkan masa depan sepakbola negara tersebut.