Internasional

Macron Tegaskan Pengakuan Palestina Strategi Isolasi Hamas dan Kecam Serangan Israel di Gaza

Avatar photo
7
×

Macron Tegaskan Pengakuan Palestina Strategi Isolasi Hamas dan Kecam Serangan Israel di Gaza

Sebarkan artikel ini

Presiden Prancis: Pengakuan Negara Palestina Kunci Untuk Isolasi Hamas

Jakarta, CNN Indonesia – Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menegaskan bahwa pengakuan negara Palestina merupakan langkah strategis untuk mengisolasi kelompok Hamas. Dalam wawancara dengan Channel 12 Israel yang disiarkan pada Kamis (18/9), Macron menyatakan, “Pengakuan negara Palestina adalah cara terbaik untuk mengisolasi Hamas.” Ia menambahkan bahwa pengakuan ini juga merupakan pengakuan terhadap penderitaan rakyat Palestina yang tidak memiliki hubungan dengan Hamas.

Rencana pengakuan ini dilakukan bersamaan dengan Inggris dan sejumlah negara Barat yang akan mengajukan pengakuan resmi terhadap Palestina dalam Sidang Umum PBB bulan ini. Usulan ini bertujuan untuk menghapuskan peran Hamas di panggung politik dan membuka jalan bagi tercapainya solusi dua negara dalam konflik berkepanjangan Arab-Israel.

Namun, rencana tersebut ditentang oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Macron memperingatkan bahwa perluasan pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat semakin mempersempit peluang lahirnya solusi dua negara. “Ini saat-saat terakhir sebelum solusi dua negara menjadi mustahil,” ujarnya.

Di sisi lain, situasi di Jalur Gaza semakin memprihatinkan. Militer Israel meneruskan ofensif darat dan serangan udara besar di Gaza City, akibat serangan Hamas pada Oktober 2023 yang merenggut 1.219 nyawa, sebagian besar merupakan warga sipil. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, yang datanya diakui oleh PBB, perlawanan militer Israel telah menewaskan sedikitnya 65.141 orang, mayoritas di antaranya juga adalah warga sipil.

Macron mengecam serangan yang terus berlanjut ini, menyatakan, “Operasi seperti ini di Gaza sama sekali kontraproduktif.” Ia mengingatkan bahwa tindakan Israel saat ini berdampak negatif pada citra dan kredibilitasnya tidak hanya di kawasan, tetapi juga di mata publik dunia.

Krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza menjadi sorotan internasional. Banyak negara dan organisasi kemanusiaan mendesak agar gencatan senjata segera dilakukan untuk menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah konflik yang berkepanjangan ini.

Langkah Prancis dan negara-negara Barat dalam mengakui Palestina menjadi semakin relevan di tengah dinamika konflik yang semakin memanas. Pengakuan tersebut dinilai dapat menjadi momentum penting untuk menggerakkan proses perdamaian yang sudah lama terhenti.

Pengakuan negara Palestina, yang telah lama menjadi harapan rakyat Palestina, kini menjadi bagian dari perdebatan politik global. Banyak pihak berharap, dengan mengambil langkah ini, bisa tercipta ruang dialog yang lebih konstruktif dan mendukung tercapainya stabilitas di kawasan Timur Tengah.

Dengan latar belakang situasi yang kian kompleks, dunia berharap ada jalan keluar yang dapat membawa perdamaian bagi rakyat Palestina dan Israel, serta menghentikan spiral kekerasan yang terus berlanjut. Pengakuan negara Palestina oleh Prancis dan negara-negara lainnya diharapkan menjadi langkah awal menuju penyelesaian konflik yang lebih manusiawi dan adil.