Liverpool Terpuruk Tanpa Kehadiran Trent Alexander-Arnold
Jakarta – Liverpool tengah mengalami masa-masa sulit setelah mendapati diri mereka terjebak dalam tren negatif, dengan tiga kekalahan berturut-turut di berbagai kompetisi. The Reds, yang sebelumnya diharapkan dapat bersaing di papan atas, kini harus menghadapi kenyataan pahit setelah kalah dari Crystal Palace 1-2 di Liga Inggris, Galatasaray 0-1 di Liga Champions, dan terbaru, Chelsea 1-2 di Liga Inggris.
Kekalahan beruntun ini menunjukkan adanya kelemahan di lini pertahanan dan serangan Liverpool. Menurut Jamie Redknapp, mantan pemain Liverpool yang mengawali karier di klub tersebut pada era 1990-an, kehilangan Trent Alexander-Arnold memiliki dampak signifikan pada performa tim. “Jelas, mereka punya masalah di pos bek sayap. Sudah pasti, mereka merindukan Trent,” ujarnya dalam wawancara yang diberitakan media setempat.
Trent Alexander-Arnold, yang sebelumnya merupakan sosok kunci dalam permainan Liverpool, pindah ke Real Madrid pada musim panas 2025 setelah kontraknya berakhir. Sebagai bek sayap yang juga memiliki kemampuan menyerang, kehadirannya di lapangan tidak hanya memperkuat pertahanan tetapi juga memberikan variasi serangan, khususnya melalui umpan-umpan akurat yang mendukung aksi Mohamed Salah. Kepergian Alexander-Arnold tampaknya membuat Liverpool kekurangan kreativitas dari lini belakang.
Redknapp menambahkan, Liverpool seolah kebingungan dalam mengatur posisi bek sayap kanan mereka pasca kepergian Alexander-Arnold. Beberapa nama seperti Dominik Szoboszlai, Jeremie Frimpong, dan Conor Bradley telah dicoba, namun belum berhasil memberikan solusi yang diharapkan untuk mengisi kekosongan tersebut. “Itu jadi masalah buat mereka,” ujar Redknapp, yang tercatat memiliki 308 penampilan bersama Liverpool selama kariernya.
Selain masalah di posisi bek sayap, Liverpool juga masih mencari-cari pemain yang dapat beradaptasi dengan gaya permainan tim. Masih dalam penilaiannya, Redknapp menyebutkan bahwa rekrutan seperti Milos Kerkez di bek sayap kiri pun belum memenuhi ekspektasi yang diharapkan, mengingat proses adaptasinya yang masih berlangsung.
Jelang laga berikutnya, Liverpool akan menjamu Manchester United pada hari Minggu (19/10). Pertandingan ini tentu menjadi momen penting bagi The Reds untuk bangkit dan meraih kemenangan. Jika tidak, tekanan akan semakin besar terhadap manajer dan skuad untuk memperbaiki performa mereka di Liga Inggris dan kompetisi lainnya.
Diperlukan langkah konkret dan pendekatan yang lebih strategis untuk memastikan Liverpool kembali ke jalur kemenangan. Tanpa kreativitas dan kekuatan yang dihadirkan oleh Alexander-Arnold, tantangan untuk tim akan semakin berat. Namun, harapan masih ada, dan supporters Liverpool tentunya berharap untuk melihat perbaikan yang signifikan di laga-laga mendatang.