Lima jabatan eselon II di Pemerintah Kota Blitar, termasuk posisi Direktur RSUD Mardi Waluyo, saat ini mengalami kekosongan. Pengisian jabatan ini memerlukan proses seleksi terbuka, yang hingga kini belum dilaksanakan.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Blitar, Kusno, menjelaskan bahwa kekosongan tersebut mencakup dua Staf Ahli, Asisten II, dan Kepala Dinas Perpustakaan. Sebelumnya, jabatan Direktur RSUD Mardi Waluyo dijabat oleh M. Muchlis, yang mengajukan Masa Persiapan Pensiun (MPP).
Proses pensiun di beberapa posisi lainnya juga terjadi, baik secara normal maupun dini oleh permintaan sendiri. Saat ini, jabatan Direktur RSUD Mardi Waluyo diisi oleh Pelaksana Tugas (Plt), sementara posisi lain diisi oleh petugas harian. Kusno menegaskan bahwa pelayanan publik tetap berjalan optimal meskipun terdapat kekosongan pada sejumlah jabatan strategis.
Pengisian jabatan eselon II harus melalui seleksi terbuka atau perpindahan antar jabatan pimpinan tinggi, namun saat ini proses tersebut masih terhambat oleh kebutuhan administrasi. Implikasi dari situasi ini dapat mempengaruhi kinerja birokrasi dan pelayanan publik di Blitar, yang sedang berupaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas fungsi pemerintah daerah.
