Patrick Kluivert Menyatakan Kekecewaan atas Pembatalan Uji Tandem oleh Kuwait
Jakarta – Pelatih tim nasional sepak bola Indonesia, Patrick Kluivert, mengungkapkan kekecewaan mendalam setelah Kuwait membatalkan kelanjutan uji tanding yang telah dijadwalkan. Keputusan Kuwait untuk mundur dari pertandingan ini mengejutkan, karena disampaikan hanya dua minggu sebelum laga yang seharusnya digelar pada 5 September 2025. Pembatalan ini dikonfirmasi PSSI setelah menerima surat resmi dari pihak Kuwait pada 21 September 2025.
Mendalami situasi yang mengecewakan ini, PSSI langsung berupaya mencari lawan pengganti untuk tim nasional. Dengan waktu yang semakin terbatas dan ketersediaan tim yang terbatas, akhirnya diputuskan untuk menjadwalkan pertandingan melawan Taiwan sebagai alternatif.
“Kami sangat kecewa dengan keputusan Kuwait yang membatalkan pertandingannya di detik-detik terakhir. Sangat sulit untuk menemukan lawan uji tanding yang berkualitas dalam waktu singkat ini,” kata Kluivert dalam konferensi pers. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa fokus utama adalah pada performa timnya sendiri, bukan hanya pada lawan yang dihadapi.
Kluivert kemudian menekankan pentingnya mentalitas tim menjelang pertandingan melawan Taiwan. Ia menegaskan, meskipun Taiwan memiliki peringkat yang lebih rendah dibandingkan Kuwait, hal tersebut tidak mengurangi arti penting dari laga ini.
“Semangat tim saat ini sangat baik. Semua anggota tim saling mendukung untuk meraih hasil yang optimal. Kami harus tetap berfokus pada apa yang harus kami lakukan, tanpa menghiraukan status lawan,” tambah pelatih asal Belanda ini.
Pertandingan melawan Taiwan tetap akan dilaksanakan pada waktu dan tempat yang sama seperti sebelumnya, yaitu di Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya, pada Jumat, 5 September 2025. Setelah itu, Timnas Indonesia akan kembali tampil dalam uji coba, menghadapi Lebanon di lokasi yang sama pada Selasa, 9 September 2025.
Laga-laga ini menjadi bagian penting dalam persiapan Timnas Indonesia untuk menghadapi Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 mendatang. Dengan membangun kebersamaan dan kekompakan tim, Kluivert berharap anak asuhnya akan tampil baik di ajang yang lebih besar.
Dengan waktu persiapan yang semakin singkat, Kluivert mengajak para pemain untuk tetap bersikap profesional dan fokus. Meskipun tantangan untuk menggantikan lawan yang lebih kuat cukup besar, ia yakin semangat tim yang tinggi akan mampu membawa hasil yang positif di dua pertandingan mendatang.
Tim pelatih akan terus memantau perkembangan pemain serta mempersiapkan strategi yang tepat untuk hasil yang maksimal. Sementara itu, dukungan dari para suporter diharapkan dapat memberikan motivasi tambahan bagi skuad Garuda untuk tampil maksimal dan meraih kemenangan.
