KTT Ke-20 Asia Timur: Komitmen untuk Dialog dan Perdamaian
Kuala Lumpur – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-20 Asia Timur yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Senin, berhasil memperbarui komitmen untuk memperkuat dialog, perdamaian, dan multilateralisme di kawasan. Dalam pertemuan ini, para pemimpin negara menegaskan pentingnya dialog di atas pemaksaan dan kerja sama di atas konfrontasi.
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang juga Ketua ASEAN, menekankan bahwa KTT Asia Timur telah dibentuk dengan visi jauh ke depan sebagai forum bagi para pemimpin untuk membahas isu-isu strategis, politik, dan ekonomi yang menjadi perhatian bersama. Dalam konteks ini, ASEAN berperan sebagai penggerak utama untuk memperkuat norma dan nilai-nilai universal yang diakui oleh semua pihak.
Dalam pertemuan tersebut, Anwar menggarisbawahi beberapa isu penting, termasuk konflik di Gaza. Ia menekankan bahwa semua pihak harus menanggapi rencana komprehensif untuk mengakhiri konflik tersebut, yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Menurut Anwar, langkah itu adalah titik awal yang penting namun harus diikuti dengan pengawasan ketat agar perdamaian yang inklusif dan berkelanjutan dapat tercapai.
Selain itu, situasi di Myanmar juga menjadi sorotan. Anwar mengungkapkan komitmen ASEAN untuk menerapkan lima poin konsensus yang telah disepakati. Setelah pertemuan dengan pemimpin Myanmar, Anwar menyatakan bahwa para pemimpin menunjukkan kemajuan dalam interaksi, meskipun masih ada keluhan terkait insiden kekerasan. ASEAN berkomitmen untuk memberikan bantuan kemanusiaan pascagempa bumi yang melanda Myanmar, dengan dua syarat utama: gencatan senjata dan akses penuh bagi semua pihak untuk bantuan kemanusiaan.
Mengacu pada situasi Laut Cina Selatan, Anwar menyatakan bahwa Malaysia memberikan perhatian serius untuk merumuskan pedoman atau code of conduct. Ia mengingatkan bahwa penyelesaian konflik harus dilakukan dalam kerangka kerja sama ASEAN dan tidak dipaksakan oleh kekuatan luar, agar tidak memperburuk kondisi yang ada.
Mengenai perkembangan di Korea Utara, Anwar mencatat peningkatan peluncuran rudal balistik. Meskipun demikian, Malaysia menekankan pentingnya keterlibatan untuk mendorong perdamaian. “Kita tidak boleh menutup pintu bagi upaya dialog,” imbuhnya.
Dalam KTT ini, disepakati pula Deklarasi Kuala Lumpur yang memperingati 20 tahun KTT Asia Timur serta Pernyataan Para Pemimpin tentang promosi lokalisasi untuk kesiapsiagaan dan tanggap bencana. Anwar mengapresiasi kontribusi semua negara peserta KTT, menegaskan bahwa keberagaman dalam kerangka kolaborasi tidak seharusnya menjadi penyebab perpecahan.
Anwar yang menutup pertemuan ini, menyampaikan penghargaan kepada negara-negara peserta, termasuk Brasil dan Afrika Selatan, yang telah menunjukkan komitmen dalam menciptakan kerjasama regional yang lebih erat. KTT ini menjadi momen penting untuk mengejawantahkan kembali cita-cita perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Timur.









