Berita

Korban Mutilasi Ditemukan di Mojokerto, Ibu Sempat Merasa Firasat Kepergian Anak

Avatar photo
1
×

Korban Mutilasi Ditemukan di Mojokerto, Ibu Sempat Merasa Firasat Kepergian Anak

Sebarkan artikel ini

Potongan Tubuh Manusia Ditemukan di Mojokerto, Korban Dikenal Sebagai TAS

Mojokerto – Tragis, potongan tubuh manusia ditemukan di semak-semak Dusun Pacet Selatan, Desa/Kecamatan Pacet, Mojokerto, teridentifikasi sebagai TAS (25), seorang perempuan lajang asal Lamongan. Penemuan ini menggegerkan masyarakat setempat, terutama mengingat firasat yang dialami ibu korban sebelum kejadian.

TAS, yang lahir di Pacitan pada 12 Agustus 2000, merupakan lulusan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) jurusan Manajemen. Sebelum peristiwa tragis ini, ia tinggal di Surabaya bersama pacarnya di kawasan Lakarsantri. Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Fauzy Pratama menjelaskan bahwa pihaknya segera menghubungi keluarga korban setelah identitasnya terungkap. Keluarga, terutama ibunya, menceritakan kekhawatiran yang dirasakannya beberapa hari sebelum kejadian.

Diketahui, ibu korban sempat menghubungi TAS pada akhir Agustus. Komunikasi di antara mereka memang jarang terjadi, yang seringkali disebabkan oleh konflik internal dalam keluarga. “Ibu korban merasa ada yang tidak beres dan menghubungi korban, namun tidak ada respon,” ujar Fauzy.

Kekhawatiran tersebut terbukti benar saat TAS ditemukan tewas dalam kondisi mutilasi. Petugas kepolisian menemukan total 65 potongan tubuh manusia, termasuk jaringan otot, kulit kepala, dan dua potongan utama, yaitu telapak kaki kiri dan telapak tangan kanan. Ukuran rata-rata potongan tubuh tersebut adalah 17×17 cm, dengan panjang rambut sekitar 14 cm.

Penemuan awal potongan tubuh tersebut dilaporkan oleh Suliswanto, seorang pencari rumput berusia 30 tahun, pada Sabtu (6/9) sekitar pukul 10.30 WIB. Ia menemukan potongan telapak kaki kiri yang terpisah dari tubuh lainnya di semak-semak. “Saya terkejut dan merasa sangat ketakutan saat menemukan bagian tubuh itu,” ujar Suliswanto.

Peristiwa ini tentu membawa dampak yang mendalam bagi masyarakat sekitar. Selain mengguncang ketenangan warga, insiden ini juga memunculkan rasa ketidakamanan, terutama bagi perempuan. Beberapa warga mulai mengungkapkan kekhawatiran akan potensi kejadian serupa di masa depan dan meminta agar pihak berwenang meningkatkan patroli keamanan.

Polisi saat ini tengah melakukan penyisiran untuk mengumpulkan potongan tubuh lainnya dan mencari petunjuk lebih lanjut terkait pelaku pembunuhan ini. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan melapor jika melihat aktivitas mencurigakan di sekitar lingkungan mereka. Kasus ini juga menarik perhatian publik luas, terutama di kalangan mahasiswa dan generasi muda, yang berharap keadilan akan ditegakkan segera.

Kepolisian akan terus melakukan penyelidikan dan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menemukan pelaku di balik kejahatan keji ini. Nyawa seorang mahasiswa yang diambil secara brutal bukan hanya kehilangan untuk keluarganya, tetapi juga menjadi peringatan bagi kita semua akan pentingnya menjaga keselamatan diri dalam kehidupan sehari-hari.

(auh/hil)