Berita

Korban Ambruk Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo: 5 Meninggal, 108 Dievakuasi

Avatar photo
2
×

Korban Ambruk Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo: 5 Meninggal, 108 Dievakuasi

Sebarkan artikel ini

Sidoarjo, 2 Oktober 2025 – Hingga saat ini, proses evakuasi korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny terus berlanjut. Insiden yang terjadi pada Senin (29/9) lalu mengakibatkan lima korban jiwa dan 108 orang lainnya berhasil dievakuasi, berdasarkan data terbaru yang diperoleh dari posko gabungan.

Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, selaku On Scene Commander (OSC), menginformasikan bahwa hingga Rabu (1/10) malam, Basarnas melaporkan 100 korban berhasil dievakuasi, diikuti tujuh orang tambahan keesokan harinya. Data tersebut bersifat sementara, di mana terdapat kemungkinan satu korban melakukan evakuasi mandiri dan belum terdaftar dalam catatan petugas.

“Proses asesmen lanjutan sedang dilakukan untuk memantau perkembangan di lapangan. Sore ini adalah momen krusial, atau yang dikenal sebagai golden time, yaitu 72 jam setelah terjadinya insiden. Kami harus memaksimalkan upaya evakuasi dalam waktu tersebut,” ungkap Nanang.

Pasca golden time, Nanang menambahkan, metode evakuasi yang akan digunakan masih dalam pembahasan, bersamaan dengan hasil asesmen yang dilakukan. Tim gabungan masih berupaya mendeteksi keberadaan korban yang mungkin terjebak di dalam reruntuhan. “Jika kami telah mendeteksi adanya korban, informasi akan segera disampaikan kepada publik,” tegas Nanang.

Situasi di lokasi kejadian saat ini dijaga ketat oleh petugas keamanan serta anggota dari Pondok Pesantren Al Khoziny. Akses bagi media di sekitar lokasi telah diperketat untuk menjaga proses evakuasi. Alat berat disiapkan di area tersebut, namun belum digunakan untuk menghindari risiko runtuhan susulan.

Di posko gabungan, tensi emosional meningkat, terutama di kalangan keluarga yang masih menunggu kabar terbaru mengenai proses evakuasi. “Kami berharap keluarga kami dapat segera ditemukan,” tutur salah satu anggota keluarga yang berada di lokasi. Ketegangan dan harapan menyelimuti suasana, menunjukkan dampak mendalam dari kejadian ini pada masyarakat setempat.

Kejadian ambruknya bangunan ini menyoroti pentingnya standar keselamatan dan keandalan infrastruktur di seluruh Indonesia, terutama di area pendidikan. Kualitas pembangunan gedung-gedung pendidikan harus dipastikan agar peristiwa tragis semacam ini tidak terulang. Keluarga-keluarga yang terdampak berharap ada penanganan yang tepat terhadap penyebab insiden ini.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diharapkan dapat memberikan perhatian lebih terhadap kondisi bangunan ruang belajar di seluruh Indonesia, khususnya pondok pesantren yang menjadi tempat belajar dan bertumbuhnya generasi muda. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya evaluasi dan peningkatan sistem keselamatan di seluruh unit pendidikan demi melindungi keselamatan siswa dan pengurus.

Proses evakuasi akan terus dilanjutkan hingga semua korban berhasil ditemukan. Keberanian dan dedikasi tim SAR patut diapresiasi dalam menghadapi situasi darurat ini, seraya menunggu informasi resmi lebih lanjut tentang perkembangan dan langkah-langkah selanjutnya.