Berita

Kewaspadaan Terhadap Maraknya Modus Phishing di Era Digital

Avatar photo
4
×

Kewaspadaan Terhadap Maraknya Modus Phishing di Era Digital

Sebarkan artikel ini

Mewaspadai Ancaman Phishing: Kejahatan Siber yang Semakin Canggih

Surabaya – Di tengah pesatnya perkembangan digital, modus kejahatan siber, khususnya phishing, semakin berkembang dan sulit dikenali masyarakat. Phishing adalah upaya penipuan yang memanfaatkan manipulasi psikologis untuk mengakses data pribadi atau akun digital korban.

Tidak hanya menggunakan email mencurigakan, pelaku kini juga menerapkan berbagai cara, seperti situs web palsu, pesan singkat, bahkan QR Code yang terlihat resmi. Banyak individu terjebak karena tampilan situs atau pesan yang sangat meyakinkan.

Para penipu mengemas informasi dalam undangan acara, promo hadiah, hingga kupon undian, semuanya meniru lembaga atau merek ternama. Hanya dengan satu klik atau login ke tautan palsu, data pribadi, kata sandi, dan informasi finansial dapat dengan mudah jatuh ke tangan penipu.

Apa Itu Phishing?

Phishing adalah bentuk serangan siber yang berfokus pada manipulasi sosial, bertujuan agar korban membocorkan informasi sensitif, seperti data login dan nomor kartu kredit. Serangan ini dilakukan melalui email, pesan teks, telepon, dan situs web tiruan yang mirip dengan layanan resmi.

Berbeda dari serangan siber konvensional yang menargetkan sistem, phishing lebih menyasar kelemahan manusia. Pelaku menciptakan narasi palsu, berpura-pura menjadi rekan kerja, pimpinan, atau perwakilan merek terkenal demi memanipulasi korban untuk mengikuti instruksi merugikan.

Modus Phishing yang Marak

Berdasarkan laporan dari akun Instagram Ditsiber Polda Jatim, modus penipuan melalui phishing semakin canggih. Salah satu yang paling umum adalah penggunaan QR Code palsu yang mengarahkan pengguna ke halaman login tiruan, seperti Google Sign-In palsu.

Misalnya, flyer digital bertema “Gebyar 17 Agustus” yang menawarkan kupon undian. Ketika QR Code dipindai, pengguna diarahkan ke laman login email palsu. Begitu data akun dimasukkan, pelaku langsung mendapatkan akses ke informasi pribadi korban. Perhatikan ciri-ciri seperti adanya karakter aneh di alamat situs yang tidak sesuai, misalnya bukan accounts.google.com.

Cara Mengenali dan Menghindari Phishing

Mengingat pentingnya kesadaran terhadap phishing, pengguna internet perlu mewaspadai tanda-tanda situs tersebut. Berikut adalah beberapa tips untuk tetap aman saat berselancar di dunia maya:

  1. Periksa URL dengan Teliti: Pastikan domainnya resmi dan tidak mengandung karakter aneh.
  2. Perhatikan Tampilan Halaman: Situs resmi memiliki desain dan elemen antarmuka yang konsisten.
  3. Waspadai Email dengan Tautan Langsung: Lembaga resmi tidak pernah meminta login melalui tautan dalam email.
  4. Gunakan Kuis untuk Meningkatkan Kewaspadaan: Latih kemampuan mengenali phishing melalui kuis resmi dari Google di phishingquiz.withgoogle.com.
  5. Aktifkan Two-Factor Authentication (2FA): Sistem ini memberikan lapisan keamanan tambahan dengan memerlukan kode OTP dari perangkat pribadi.

Mengapa Phishing Menjadi Ancaman Utama?

Menurut laporan IBM Cost of a Data Breach, phishing merupakan penyebab umum pelanggaran data, berkontribusi sekitar 15 persen dari seluruh pelanggaran dengan kerugian rata-rata mencapai 4,88 juta USD per insiden. Modus ini berbahaya karena memanfaatkan sisi psikologis manusia, bukan kelemahan teknologi.

Pelaku dapat berupa individu tunggal atau kelompok kriminal terorganisasi. Kasus besar terjadi pada 2016 ketika email reset password palsu digunakan untuk mencuri ribuan pesan dari kampanye politik di AS.

Organisasi dan masyarakat perlu mendapatkan edukasi keamanan digital yang kuat untuk mengenali tanda-tanda penipuan. Dengan kombinasi sistem keamanan siber yang memadai dan literasi digital yang baik, kita dapat mencegah dampak negatif dari modus penipuan yang semakin canggih ini.

Dengan meningkatnya kesadaran, diharapkan masyarakat Indonesia dapat lebih terlindungi dari ancaman phishing yang mengintai di era digital saat ini.