Nasional

Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Bentrokan Thailand-Kamboja

Avatar photo
1
×

Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Bentrokan Thailand-Kamboja

Sebarkan artikel ini

Kemenlu Pastikan WNI Aman di Tengah Ketegangan Thailand-Kamboja

Jakarta – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menegaskan bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam bentrokan bersenjata yang terjadi antara militer Kamboja dan Thailand. Informasi ini disampaikan langsung oleh Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, berdasarkan hasil pemantauan bersama Kedutaan Besar RI (KBRI) di Phnom Penh dan Bangkok.

Dalam pernyataan yang dirilis, Judha menggarisbawahi, “Berdasarkan komunikasi dan pengamatan dengan berbagai pihak, kami tidak menemukan informasi tentang adanya WNI yang terlibat dalam konflik ini.” Dia menambahkan bahwa KBRI di kedua negara telah mengeluarkan imbauan untuk meningkatkan kewaspadaan bagi WNI yang berada di wilayah tersebut.

Masyarakat Indonesia yang sedang berada di Thailand dan Kamboja diingatkan untuk menghindari perjalanan ke daerah yang terkena dampak konflik serta senantiasa memantau informasi yang disampaikan oleh otoritas atau media lokal. KBRI juga menyediakan kontak darurat bagi WNI yang memerlukan bantuan, yaitu di Phnom Penh (+855-12-813-282) dan Bangkok (+66-92-903-1103).

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja mulai meningkat sejak pekan lalu akibat sengketa yang berkepanjangan mengenai Candi Preah Vihear, sebuah situs warisan dunia UNESCO yang memiliki nilai sejarah tinggi. Situasi semakin memburuk dengan insiden ranjau darat yang memicu aksi saling usir diplomat antara kedua negara. Bentrokan bersenjata pun mulai terjadi di sekitar perbatasan, yang melibatkan penggunaan artileri berat dan roket.

Kementerian Luar Negeri RI optimis bahwa ketegangan ini dapat diselesaikan secara damai, mengacu pada prinsip-prinsip yang dicantumkan dalam Piagam ASEAN dan Traktat Persahabatan serta Kerja Sama. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia sebagai negara anggota ASEAN untuk mendukung penyelesaian masalah di kawasan secara damai.

Bagi masyarakat Indonesia, informasi ini menjadi penting mengingat situasi di luar negeri dapat berdampak pada ketenangan pikiran keluarga yang tinggal di tanah air. Ketika terjadi ketegangan di negara lain, masyarakat perlu memahami bahwa pemerintah melalui Kemlu dan KBRI selalu siap memberikan perlindungan dan informasi yang akurat.

Sebagai langkah antisipatif, WNI di luar negeri harus tetap mematuhi imbauan dan komunikasi yang disampaikan oleh perwakilan diplomatik. Ini adalah langkah penting untuk memastikan keselamatan diri sendiri, serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi keluarga di dalam negeri.

Dengan meningkatnya ketidakpastian di kawasan Asia Tenggara, perhatian terhadap keamanan menjadi prioritas utama. Masyarakat diharapkan dapat menyerap informasi dengan bijak dan tetap optimis bahwa upaya dialog dan diplomasi akan selalu menjadi pilihan dalam menyelesaikan permasalahan antarnegara.