Kementerian Pendidikan Tinggi Gandeng Kampus dan Industri Tiongkok untuk Percepat Hilirisasi di Indonesia
Jakarta – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menjalin kerja sama dengan 30 universitas dan industri asal Tiongkok untuk mempercepat proses hilirisasi dan industrialisasi di Indonesia. Langkah ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli di berbagai bidang yang saat ini masih minim di dalam negeri.
Wakil Menteri Kemdiktisaintek, Stella Christie, menegaskan pentingnya meningkatkan kualitas tenaga kerja di perusahaan-perusahaan besar, terutama yang berinvestasi di Indonesia. “Kita perlu menghasilkan lulusan yang siap pakai dari universitas dan politeknik, agar mereka mampu bersaing di industri,” ungkapnya dalam acara “2025 China-Indonesia Education-Industry Collaboration Summit” yang berlangsung di Jakarta.
Menurut Stella, keberhasilan sebuah industri sangat bergantung pada kapasitasnya untuk berinovasi. Tanpa inovasi, ia percaya bahwa industri tersebut tidak akan mampu bertahan dalam persaingan yang semakin ketat. “Industri yang tidak berinovasi akan mengalami stagnasi dan akan mati secara perlahan dalam konteks ekonomi dan bisnis,” jelasnya.
Stella juga menyoroti bahwa di negara-negara maju, inovasi banyak dihasilkan dari kampus, bahkan lebih banyak dibandingkan dengan yang lahir dari perusahaan. Oleh karena itu, kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri sangatlah penting. “Kami ingin mendorong pencocokan antara tenaga kerja dan inovasi, sehingga para peneliti di Indonesia dapat menghilirisasikan serta mengembangkan hasil penelitian mereka,” tambahnya.
Pemilihan Tiongkok sebagai mitra dalam kolaborasi ini didasarkan pada banyaknya mahasiswa Indonesia yang melanjutkan studi di negara tersebut. Kualitas pendidikan yang ditawarkan serta biaya yang lebih terjangkau dibandingkan dengan negara-negara Eropa atau Amerika menjadi daya tarik tersendiri. “Kesempatan untuk berkarir juga sangat menjanjikan, terutama di Indonesia, mengingat banyak perusahaan Tiongkok yang berinvestasi di sini,” ujar Stella.
Kemdiktisaintek berkomitmen untuk terus mendorong hilirisasi teknologi melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk universitas dan industri baik di dalam negeri maupun luar negeri. Melalui langkah ini, diharapkan Indonesia dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja berkualitas yang didukung oleh inovasi yang berkelanjutan.
Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia di kancah global, terutama dalam menghadapi tantangan industri 4.0. Dengan kolaborasi yang lebih erat antara pendidikan dan industri, diharapkan Indonesia dapat menyiapkan tenaga kerja yang lebih kompeten dan siap menghadapi perubahan zaman.
Dengan demikian, Kemdiktisaintek berupaya agar hilirisasi dan industrialisasi dapat berlangsung secara sinergis, dan ini menjadi tahap penting dalam meningkatkan daya saing Indonesia di era modern.









