Blitar – Kejadian tak terduga terjadi di Kabupaten Blitar ketika sekelompok pesilat dari Trenggalek, Kediri, dan Tulungagung menciptakan keributan yang meresahkan. Dalam insiden tersebut, mereka tidak hanya menyerang warga di Dermojayan, Kecamatan Srengat, tetapi juga merusak properti rumah penduduk setempat.
Awal mula kericuhan ini terjadi saat kelompok pesilat tersebut berusaha menyaksikan acara budaya Pencak Dor di Kecamatan Sanankulon. Namun, mereka diusir oleh panitia karena mengenakan atribut perguruan silat. “Mereka datang untuk menonton acara dengan pakaian silat, namun tidak diperbolehkan masuk,” jelas AKP Rudi Kuswanto, Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, Senin (7/7/2025).
Setelah diusir, bukannya pulang dengan tenang, sekelompok pesilat ini justru melakukan tindakan anarkis di tengah perjalanan. Mereka menganiaya seorang pengendara hingga mengalami luka di bagian kepala, dan merusak salah satu rumah warga. “Setelah diusir, mereka melakukan konvoi dan terlibat dalam tindakan kekerasan serta perusakan,” tambah Rudi.
Pihak kepolisian tidak tinggal diam. Tim Satreskrim Polres Blitar Kota berhasil menangkap para pelaku yang terlibat dalam aksi pengeroyokan dan perusakan. Saat ini, proses pemeriksaan terhadap mereka sedang berlangsung untuk mengungkap lebih lanjut mengenai insiden ini. “Kami akan memberikan informasi lebih lanjut terkait penyelidikan dan hasilnya,” tegas Rudi.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi masyarakat dan perguruan silat untuk lebih menjaga sikap dan perilaku, terutama dalam acara-acara budaya. Nama-nama perguruan yang terlibat dalam insiden ini diharapkan dapat disebutkan agar masyarakat lebih waspada dan dapat menjadikan pembelajaran untuk membedakan antara perguruan yang baik dan yang tidak.
Dengan kejadian ini, diharapkan adanya refleksi di kalangan perguruan silat untuk menjaga martabat seni bela diri dan menciptakan suasana yang damai dalam setiap acara.