Berita

Kebakaran KM Barcelona V di Sulawesi Utara, Tiga Tewas dan Dua Hilang

Avatar photo
3
×

Kebakaran KM Barcelona V di Sulawesi Utara, Tiga Tewas dan Dua Hilang

Sebarkan artikel ini

Kebakaran Kapal Motor Barcelona V di Perairan Sulawesi Utara: Tiga Tewas, 500 Penumpang Dalam Bahaya

Sebuah insiden tragis terjadi di perairan Pulau Talise, Sulawesi Utara, ketika Kapal Motor (KM) Barcelona V dilanda kebakaran hebat saat berlayar, Minggu (20/7). Dalam peristiwa ini, tiga orang dinyatakan tewas, sementara dua orang lainnya masih dalam pencarian. Sekitar 500 penumpang terpaksa mengalami situasi darurat, menambah keprihatinan masyarakat terkait keselamatan transportasi laut di Indonesia.

Kebakaran yang melanda kapal tersebut menyebabkan kepanikan di kalangan penumpang. Sebanyak 295 orang, terdiri dari 280 penumpang dan 15 awak kapal, berhamburan melompat ke laut untuk menyelamatkan diri. Situasi ini menunjukkan betapa mendesaknya keadaan yang harus dihadapi oleh mereka yang diduga tidak siap dengan peristiwa itu.

Data yang muncul pasca insiden menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara manifest penumpang dan jumlah orang yang dievakuasi. Kali ini, manifest mencatat 280 penumpang, namun laporan dari Basarnas menyatakan sebaliknya, dengan total korban yang dievakuasi mencapai 580 orang. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar tentang sistem pendataan dan kesiapan penanganan darurat transportasi laut di Indonesia.

Kejadian ini terjadi tidak lama setelah tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada awal Juli, menambah daftar panjang insiden transportasi yang mengganggu masyarakat. Masyarakat kini semakin khawatir atas keselamatan perjalanan laut, yang merupakan salah satu moda transportasi utama, terutama bagi pulau-pulau kecil dan daerah terpencil.

Kepala Basarnas, dalam siaran persnya, mengingatkan pentingnya penegakan regulasi keselamatan kapal. “Kami mendesak penegakan aturan yang lebih ketat untuk mencegah insiden serupa terulang di masa depan,” ujarnya. Hal ini menjadi sorotan masyarakat, yang berharap agar pemerintah segera mengambil langkah konkret dalam memastikan keselamatan transportasi laut.

Kebakaran pada KM Barcelona V ini juga mengingatkan kita akan perlunya pendidikan keselamatan bagi penumpang. Selain itu, penyuluhan mengenai prosedur evakuasi yang baik bisa menjadi pelajaran berharga, agar penumpang dapat merespons dengan lebih tenang dalam situasi darurat.

Dalam konteks yang lebih luas, peristiwa ini bukan semata tentang kebakaran sebuah kapal, namun juga menjadi refleksi tantangan yang dihadapi oleh pemerintah dalam menjaga keselamatan publik. Masyarakat pemandu berharap ada peningkatan transparansi dari pihak berwenang terkait laporan dan penanganan insiden yang terjadi di laut.

Dengan tingginya frekuensi insiden transportasi, baik di darat maupun laut, ketidakpuasan dan rasa cemas masyarakat semakin meningkat. Oleh karena itu, sangat penting bagi pemerintah dan operator kapal untuk segera mengevaluasi dan mengimplementasikan langkah-langkah yang efektif guna meningkatkan keselamatan. Niscaya, keselamatan penumpang harus menjadi prioritas utama yang tidak dapat ditawar, demi mencegah rasa tidak aman pada saat berpergian.