Kapolri Minta Maaf Usai Insiden Ojol Ditabrak Rantis di Jakarta Selatan
Jakarta – Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menyampaikan permohonan maaf atas insiden tragis yang melibatkan seorang sopir ojek online (ojol) yang dilindas kendaraan taktis milik Brimob di Jakarta Selatan. Ia mengungkapkan penyesalannya dan meminta maaf yang setulus-tulusnya kepada korban serta keluarga yang terdampak.
Dalam pernyataannya kepada awak media pada Kamis malam, Kapolri menyatakan, “Saya menyesali terhadap peristiwa yang terjadi. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya untuk korban serta seluruh keluarga dan juga seluruh keluarga besar ojol.” Ia juga menegaskan bahwa pihak kepolisian saat ini sedang mencari keberadaan sopir ojol tersebut.
Kapolri meminta Kapolda Metro Jaya, Kadiv Propam Polri, dan tim Pusdokkes Polri untuk melakukan pencarian dan penanganan terkait insiden ini. Ia menegaskan perlunya menghormati dan menjaga keselamatan warga, terutama para pengemudi ojol yang merupakan bagian penting dari masyarakat.
Insiden ini awalnya terungkap melalui unggahan video di media sosial X, yang menunjukkan momen ketika seorang sopir ojol ditabrak oleh kendaraan rantis Brimob. Setelah melindas korban, kendaraan tersebut melarikan diri dari lokasi kejadian, yang memicu kemarahan warga dan pengendara lainnya, hingga mereka mengejar kendaraan tersebut ke Jalan Layang Non-Tol Casablanca.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Asep Edi Suheri telah menegaskan kepada seluruh aparat keamanan yang mengawal aksi unjuk rasa pada hari yang sama, agar menjauhi tindakan represif. Ia menekankan bahwa tindakan agresif hanya patut diambil oleh tim Reskrim terhadap massa yang bertindak anarkis. Selanjutnya, ia juga memberi instruksi bahwa penggunaan gas air mata harus atas perintah langsung dari Kapolda.
Asep menambahkan, Polda Metro Jaya menurunkan lebih dari 4.500 personel gabungan untuk mengamankan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh elemen buruh di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat. Ia meminta seluruh personel untuk bersikap humanis, terukur dalam bertugas, dan berkoordinasi secara efektif dengan komandan lapangan.
Insiden yang terjadi merupakan pengingat akan lanskap keselamatan dalam pelaksanaan tugas aparat kepolisian. Kapolri berkomitmen untuk mengusut tuntas insiden ini dan berharap agar ke depannya, interaksi antara aparat kepolisian dan masyarakat dapat dilakukan dengan lebih humanis.
Diharapkan, langkah penyelidikan dan penanganan yang cepat dari pihak berwenang dapat memberikan kejelasan dan keadilan bagi korban dan keluarganya. Pemerintah juga diharapkan turut berperan dalam menciptakan lingkungan yang harmonis antara aparat dan masyarakat, serta mengedepankan prinsip keselamatan bagi seluruh pengguna jalan.