Berita

Kampung RW 3 Tambakrejo: Teladan Kerukunan dan Inovasi di Surabaya

Avatar photo
15
×

Kampung RW 3 Tambakrejo: Teladan Kerukunan dan Inovasi di Surabaya

Sebarkan artikel ini

Kampung Pancasila: Model Kerukunan dan Inovasi di Tambakrejo, Surabaya

Surabaya – RW 3 Tambakrejo, sebuah komunitas di Surabaya, menunjukkan bahwa kerukunan antarwarga dapat menjadi pendorong inovasi. Lingkungan yang ditata bersih dan memiliki banyak pohon rindang menjadi latar depan dari kebersamaan warganya, yang tidak hanya saling mendukung tetapi juga menciptakan solusi terhadap berbagai masalah lokal.

Suasana kampung yang memiliki semangat gotong royong ini sehari-harinya dipenuhi dengan aktifitas masyarakat. Warga dan anak-anak berinteraksi dengan penuh keceriaan, saling menyapa dengan sapaan hangat seperti “monggo” ketika melintas di depan kelompok yang sedang bercengkerama. Hal ini menjadi simbol betapa akrabnya hubungan sosial di lingkungan ini.

Ketua RW 3, Tjuk Sumardi, menjelaskan, “Di sini, semua warga mendukung kegiatan positif. Kami menyambut baik tamu dari luar, bahkan anak-anak siap menjelaskan program yang ada.” Keterlibatan warga menunjukkan betapa semangat kebersamaan di lingkungan ini mendorong berbagai inovasi.

Salah satu inovasi yang diciptakan adalah Instalasi Pembuangan Limbah Cair Rumah Tangga (IPL CRT). Membutuhkan dukungan dari seluruh warga, instalasi ini membantu mengolah limbah cair rumah tangga menjadi air bersih yang dapat digunakan untuk menyiram tanaman. “Kami ingin mengurangi limbah ke saluran air. Dengan teknologi ini, kami dapat memanfaatkan limbah kita dengan lebih bijak,” jelas Tjuk.

Inovasi lainnya termasuk pengembangan tanaman hidroponik dan bank sampah yang memberi nilai ekonomi bagi masyarakat. Setiap akhir pekan, ibu-ibu di kampung ini terlibat aktif menanam dan memanen sayuran hidroponik yang dijual ke tetangga dengan harga terjangkau. Salah satu warga, Luluk Irawan, menyampaikan, “Kami menjual hasil panen melalui grup WhatsApp dan sudah ada rencana untuk mengolah hasil tanaman menjadi produk makanan.”

Program-program ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tetapi juga mempererat hubungan antarsesama warga. Aktivitas seperti belajar bersama untuk anak-anak setiap Sabtu dan Minggu dinilai penting untuk pengembangan karakter dan pendidikan mereka, terutama pascareformasi pendidikan pasca-pandemi COVID-19.

Kampung ini juga memperkenalkan karpet rumput sintetis yang dipakai anak-anak untuk bermain tanpa gawai, mewujudkan keinginan untuk menjadikan anak-anak lebih aktif dan kreatif. “Kami ingin mendidik anak-anak untuk tidak tergantung pada perangkat elektronik,” tambah Tjuk. Dengan waktu bermain yang teratur, anak-anak belajar berinteraksi secara langsung dan aktif.

Kampung Pancasila di RW 3 mampu menjadi pelopor dalam menerapkan pilar-pilar Pancasila, yakni nilai-nilai sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan, di tingkat yang paling dasar. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyatakan kerjasama antarwarga adalah kunci untuk merealisasikan kesejahteraan masyarakat. “Kesejahteraan dimulai dari rumah, dari kampung,” ujarnya.

Dengan berbagai inovasi yang berlangsung di RW 3, Kampung Pancasila menunjukkan bahwa kerukunan sosial dan kolaborasi antarpihak dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik. Ini menjadi teladan bagi kampung-kampung lain di Surabaya dan diharapkan dapat diterapkan secara luas demi pembangunan yang berkelanjutan dan lebih mandiri bagi masyarakat.