Kalender Jawa Oktober 2025: Pentingnya Menentukan Hari Baik bagi Masyarakat
Surabaya – Kalender Jawa terus menjadi rujukan esensial bagi masyarakat dalam merencanakan berbagai kegiatan, termasuk pernikahan dan acara tradisional. Pada hari ini, Kamis, 16 Oktober 2025, masyarakat dapat menelusuri informasi lengkap mengenai pasaran, weton, dan karakteristik hari dalam penanggalan Jawa.
Kalender ini terdiri dari dua belas bulan berdasarkan peredaran bulan, menggabungkan siklus Pancawara (lima hari pasaran) dan Saptawara (tujuh hari dalam seminggu). Oktober 2025 mencatat dua fase penting dalam kalender Jawa: Bakda Mulud dan Jumadilawal. Menggunakan metode perhitungan lunar, sistem kalender ini dinilai lebih mirip dengan kalender Hijriah, karena menjalankan perhitungan yang sama. Namun, yang membedakannya adalah pergantian hari yang terjadi setelah matahari terbenam, bukan di tengah malam seperti pada kalender Masehi.
Pasaran dan Weton Hari Ini
Dalam doktrin kalender Jawa, setiap hari dikaitkan dengan lima siklus pasaran: Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi. Kombinasi antara hari dan pasaran ini membentuk apa yang disebut weton, yang diakui memiliki makna signifikan dalam kehidupan masyarakat Jawa, terutama untuk menentukan hari baik dalam melaksanakan berbagai ritual.
Untuk hari ini, Kamis 16 Oktober 2025 bertepatan dengan pasaran Legi dan weton Kamis Legi. Kalendarium Jawa menunjukkan tanggal 23 Bakda Mulud 1959. Nilai neptu weton Kamis Legi mencapai 13, berasal dari penggabungan nilai hari (Kamis, 8) dan nilai pasaran Legi (5).
Karakteristik Weton Kamis Legi
Orang yang lahir pada Kamis Legi biasanya memiliki karakter yang terpuji, dengan cita-cita yang mulia. Dikenal bijaksana, mereka mampu melihat prospek jangka panjang, namun tetap harus berhati-hati dalam pengambilan keputusan. Meskipun memiliki pandangan yang luas, mereka rentan terhadap pengaruh lingkungan dan sering kali membutuhkan pengakuan dari orang lain. Keterampilan sosial yang baik membuat mereka mudah bergaul dan mendapatkan dukungan dari teman-teman.
Kalender Jawa Bulan Oktober 2025
Oktober 2025 mengulas dua bulan dalam kalender Jawa: Bakda Mulud dan Jumadilawal. Bulan Bakda Mulud dimulai pada 23 September 2025 dan dilanjutkan ke bulan Jumadilawal yang mulai pada 23 Oktober 2025. Secara keseluruhan, bulan Bakda Mulud berlangsung selama 29 hari, diakhiri pada 22 Oktober 2025.
Bakda Mulud—yang sering kali tidak sepopuler Sura atau Mulud—tetap menjadi bulan penting untuk kegiatan keagamaan jelang Maulid Nabi. Masyarakat Jawa umumnya memanfaatkan bulan ini untuk meneruskan rangkaian aktivitas keagamaan.
Berikut adalah penanggalan lengkap untuk bulan Oktober 2025:
- 1 Oktober 2025: Rabu, Pasaran Legi
- 2 Oktober 2025: Kamis, Pasaran Pahing
- 3 Oktober 2025: Jumat, Pasaran Pon
- 4 Oktober 2025: Sabtu, Pasaran Wage
- 5 Oktober 2025: Minggu, Pasaran Kliwon
- 6 Oktober 2025: Senin, Pasaran Legi
- 7 Oktober 2025: Selasa, Pasaran Pahing
- 8 Oktober 2025: Rabu, Pasaran Pon
- 9 Oktober 2025: Kamis, Pasaran Wage
- 10 Oktober 2025: Jumat, Pasaran Kliwon
- 11 Oktober 2025: Sabtu, Pasaran Legi
- 12 Oktober 2025: Minggu, Pasaran Pahing
- 13 Oktober 2025: Senin, Pasaran Pon
- 14 Oktober 2025: Selasa, Pasaran Wage
- 15 Oktober 2025: Rabu, Pasaran Kliwon
- 16 Oktober 2025: Kamis, Pasaran Legi
- 17 Oktober 2025: Jumat, Pasaran Pahing
- 18 Oktober 2025: Sabtu, Pasaran Pon
- 19 Oktober 2025: Minggu, Pasaran Wage
- 20 Oktober 2025: Senin, Pasaran Kliwon
- 21 Oktober 2025: Selasa, Pasaran Legi
- 22 Oktober 2025: Rabu, Pasaran Pahing
- 23 Oktober 2025: Kamis, Pasaran Pon
- 24 Oktober 2025: Jumat, Pasaran Wage
- 25 Oktober 2025: Sabtu, Pasaran Kliwon
- 26 Oktober 2025: Minggu, Pasaran Legi
- 27 Oktober 2025: Senin, Pasaran Pahing
- 28 Oktober 2025: Selasa, Pasaran Pon
- 29 Oktober 2025: Rabu, Pasaran Wage
- 30 Oktober 2025: Kamis, Pasaran Kliwon
- 31 Oktober 2025: Jumat, Pasaran Legi
Informasi ini bukan hanya menjadi panduan bagi masyarakat untuk menjalani aktivitas sehari-hari, tetapi juga sebagai sarana menjaga warisan budaya yang telah ada sejak lama. Dengan pengetahuan ini, masyarakat diharapkan semakin menghargai nilai-nilai tradisional yang terkandung dalam kalender Jawa.
