Berita

Kakek 66 Tahun Setia Buat Rebana Hadrah sebagai Pengabdian kepada Shalawat

Avatar photo
5
×

Kakek 66 Tahun Setia Buat Rebana Hadrah sebagai Pengabdian kepada Shalawat

Sebarkan artikel ini

Kakek 66 Tahun Tetap Setia Meracik Rebana Hadrah di Blitar

Muhammad Mahmus, seorang kakek berusia 66 tahun asal Dusun Kautan, Desa Jeding, Kecamatan Sanankulon, Blitar, menunjukkan dedikasi tinggi dalam membuat rebana untuk hadrah, meski usianya tak lagi muda. Selama lebih dari 40 tahun, ia dengan tekun menggeluti kerajinan ini, yang bercirikan kecintaannya pada shalawat.

Di sudut rumahnya, ketukan halus pada kulit dan kayu menciptakan melodi yang akrab di telinga penduduk setempat. Semua keahlian Muhammad diperoleh secara otodidak tanpa kehadiran guru, hanya belajar bersama seorang kerabat yang memiliki minat sama. “Belajar buat rebana ini nggak ada gurunya, otodidak saja,” ungkapnya.

Perjalanan Muhammad tidak selalu mudah. Ia mengenang masa-masa sulit saat memulai usaha. Untuk mendapatkan kulit kambing mentah, ia harus bersepeda dan sering pulang tangan hampa. “Pernah kulitnya sobek saat dibuat, jadi rugi,” kenangnya sambil tersenyum. Kegagalan-kegagalan tersebut justru mengasah keterampilannya di bidang yang dicintainya ini.

Usahanya bukan sekadar pekerjaan, melainkan sebuah pengabdian dalam melestarikan budaya dan tradisi masyarakat.