Olahraga

Juventus Pecat Igor Tudor Usai Hasil Negatif Beruntun

Avatar photo
3
×

Juventus Pecat Igor Tudor Usai Hasil Negatif Beruntun

Sebarkan artikel ini

Igor Tudor Dipecat dari Jabatan Pelatih Juventus

Juventus resmi mengumumkan pemecatan Igor Tudor sebagai pelatih tim utama pada Senin, 27 Oktober 2025, akibat serangkaian hasil negatif yang didapat oleh tim dalam bulan terakhir. Pemecatan ini juga melibatkan staf pelatih, termasuk Ivan Javorcic, Tomislav Rogic, dan Riccardo Ragnacci.

Dalam pernyataan resminya, klub menyatakan, “Juventus mengucapkan terima kasih kepada Igor Tudor dan seluruh staf atas profesionalisme serta dedikasi yang ditunjukkan selama beberapa bulan terakhir. Kami mendoakan yang terbaik untuk karier mereka di masa mendatang.”

Tudor, yang merupakan mantan pemain Juventus dan pernah menjabat sebagai asisten pelatih Andrea Pirlo pada musim 2020-2021, ditunjuk sebagai pelatih pada bulan Maret lalu, menggantikan Thiago Motta yang dipecat. Di bawah arahan Tudor, tim berhasil menempati posisi empat besar Liga Serie A pada musim lalu dan meraih tiket ke Liga Champions.

Musim ini dimulai dengan cukup menjanjikan, di mana Juventus berhasil meraih kemenangan dalam tiga laga awal Serie A, termasuk kemenangan dramatis 4-3 atas Inter Milan. Namun, performa tim selama delapan pertandingan berikutnya mengalami penurunan drastis, dengan tim gagal meraih kemenangan dan tidak mampu mencetak gol dalam empat laga terakhir. Pada bulan ini, Juventus mengalami tiga kekalahan beruntun setelah jeda internasional, melawan Como, Real Madrid, dan Lazio. Kekalahan terbaru di Olimpico pada 26 Oktober menjadi titik puncak kesabaran manajemen klub.

Seiring dengan pemecatan Tudor, perhatian kini tertuju pada siapa yang akan menggantikan posisinya. Sementara itu, Massimo Brambilla, pelatih Juventus NextGen, ditunjuk sebagai caretaker untuk memimpin tim dalam laga melawan Udinese pada Kamis, 30 Oktober 2025, dini hari WIB. Penunjukan ini diharapkan dapat memberikan angin segar dan motivasi baru bagi skuad yang tengah terpuruk.

Kondisi ini menunjukkan dinamika yang kerap terjadi di dunia sepak bola profesional, di mana hasil buruk dapat mempercepat pengunduran diri seorang pelatih, meskipun ia sempat membawa tim meraih prestasi. Dengan pemecatan ini, Juventus berada dalam fase penting untuk menemukan pelatih yang tepat demi meraih kembali kejayaan dan stabilitas tim di kancah domestik maupun Eropa.

Keputusan ini juga mencerminkan komitmen klub untuk seri berjuang di puncak liga dan kompetisi Eropa, sekaligus menyesuaikan strategi tim agar bisa lebih bersaing. Pelatih baru diharapkan dapat memahami karakteristik tim dan memaksimalkan potensi pemain yang ada, serta menciptakan kembali atmosfer kemenangan yang selama ini menjadi ciri khas Juventus.

Dengan langkah ini, Juventus berupaya untuk bangkit dari keterpurukan dan kembali ke jalur kemenangan. Dukungan dan harapan dari para penggemar tentu menjadi faktor penting dalam proses transisi ini.