Jumlah Penghuni LPKA Kelas I Blitar Meningkat, Didominasi Kasus Asusila
Jumlah penghuni Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Blitar mengalami lonjakan signifikan pada tahun 2025. Hingga September, terdapat 192 anak yang menjalani masa pembinaan, di mana sekitar 130 anak, atau 50 persen dari total tersebut, terlibat dalam kasus perlindungan anak asusila.
Kepala LPKA Kelas I Blitar, Gatot Tri Rahardjo, mengungkapkan bahwa angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu 160 anak. Peningkatan ini mencerminkan masalah sosial yang mendesak, terutama terkait pergaulan anak dan pengawasan keluarga.
“Persoalan ini tidak hanya berkaitan dengan hukum, tetapi juga moral dan sosial. Pencegahan di keluarga dan sekolah sangat penting,” ujar Gatot pada (11/9/2025).
Meskipun jumlah penghuni meningkat, LPKA Blitar berkomitmen untuk memberikan pembinaan menyeluruh, termasuk pendidikan formal, pelatihan keterampilan, dan konseling psikologis. Gatot menekankan pentingnya mengintegrasikan program keagamaan agar anak binaan dapat mengembangkan karakter dan mental sebelum kembali ke masyarakat.
“Target kami adalah agar anak-anak ini dapat pulih dan meraih masa depan yang lebih baik,” tambahnya. Kerjasama dengan berbagai instansi dan organisasi diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan pendidikan anak binaan. Peningkatan ini harus menjadi perhatian bersama agar pencegahan kasus asusila lebih efektif di masyarakat.
