Berita

Judul: Nicolo Pettiti Senang Raih Jersey di Etape Kedua Tour de Banyuwangi Ijen

Avatar photo
6
×

Judul: Nicolo Pettiti Senang Raih Jersey di Etape Kedua Tour de Banyuwangi Ijen

Sebarkan artikel ini

Banyuwangi, Indonesia – Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) yang digelar untuk kesepuluh kalinya memberikan kesan mendalam bagi para pebalap internasional. Dalam etape kedua, pebalap asal Italia, Nicolo Pettiti, merasakan antusiasme luar biasa dari warga sepanjang rute balapan sejauh 158,8 KM dari Alaspurwo ke Banyuwangi. Kegembiraannya tidak hanya karena berhasil meraih jersey King Of Mountain (KOM), tetapi juga berkat sorakan dan dukungan meriah dari penonton.

“Rasanya seperti mengikuti Tour de France. Semua orang bersorak untuk kami, membuat balapan semakin seru,” ungkap Pettiti, menambahkan bahwa suasana semarak ini membuat pengalaman balapan semakin berkesan.

TdBI hadir sebagai salah satu ajang balap sepeda terpopuler di Asia, menjadikannya magnet bagi pebalap mancanegara. Antusiasme penonton dan keindahan rute balapan adalah dua faktor utama yang menciptakan atmosfer kompetisi yang unik. Salah satu pebalap dari Filipina, Jeroen Meijers, juga menyampaikan kekagumannya. “Rekan saya sudah mengikuti balapan ini sepuluh kali dan selalu mengatakan bahwa penyelenggarannya sangat baik. Jalanan bebas kendaraan, membuatnya aman. Ini salah satu balapan favorit di Asia,” ujar Meijers yang juga meraih Yellow Jersey dan Green Jersey di etape tersebut.

Meijers yang baru pertama kali mengikuti TdBI juga mengapresiasi keindahan alam Banyuwangi yang menjadikan balapan semakin menarik. “Rutenya menantang dan suasananya luar biasa. Banyuwangi memang lebih menantang dibandingkan tempat lain,” tuturnya.

Lebih lanjut, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyatakan bahawa keberhasilan acara ini tidak terlepas dari dukungan masyarakat Banyuwangi. Ia menjelaskan, potensi daerah ini tidak hanya terletak pada bentang alamnya yang menakjubkan, tetapi juga pada kreativitas dan keramahtamahan warga. “Saya berterima kasih kepada seluruh masyarakat Banyuwangi yang telah menjadi tuan rumah yang menyenangkan bagi semua. Pengalaman positif para pebalap ini menunjukkan bahwa Banyuwangi layak dikenal dunia,” tandas Ipuk.

Keberhasilan TdBI tidak hanya memberikan dampak positif bagi pebalap, tetapi juga bagi masyarakat setempat. Keterlibatan aktif dari warga dalam mendukung acara tersebut menjadi cerminan semangat dan kebersamaan yang sejalan dengan upaya pemerintah untuk mempromosikan pariwisata lokal.

Ajang balap sepeda ini menggambarkan bagaimana olahraga dapat menggerakkan ekonomi lokal dan memperkuat jalinan sosial masyarakat. Melalui sportivitas dan antusiasme yang tinggi, TdBI menjadi wahana untuk mengenalkan keindahan Banyuwangi kepada dunia, sekaligus memberikan kesempatan bagi warga setempat untuk menunjukkan keramahan dan budaya yang kaya.

Ke depan, diharapkan TdBI menjadi acara yang terus berkembang dan melibatkan lebih banyak komunitas. Penyelenggaraan yang baik dan dukungan masyarakat akan membuat Banyuwangi menjadi destinasi penting di peta balap sepeda dunia, serta meningkatkan kepercayaan diri masyarakat dalam mengembangkan potensi lokal.

Dengan semua pengalaman berharga ini, TdBI tidak hanya menjadi sebuah perlombaan, tetapi juga pengalaman budaya dan pelaksanaan yang patut dicontoh bagi acara olahraga lainnya di Indonesia.