Internasional

Jet Tempur Bangladesh Jatuh di Sekolah, 22 Tewas

Avatar photo
4
×

Jet Tempur Bangladesh Jatuh di Sekolah, 22 Tewas

Sebarkan artikel ini

Tragedi Pesawat Tempur Jatuh di Dhaka: 22 Nyawa Melayang dan Trauma Masyarakat

Sebanyak 22 orang dinyatakan tewas dalam insiden tragis ketika sebuah jet tempur militer Bangladesh jatuh dan menghantam Sekolah Milestone College di Uttara, Dhaka, pada Senin (21/7) siang. Di tengah aktivitas belajar mengajar, pesawat tempur jenis FT-7 yang dikenal juga dengan sebutan Chengdu J7 mengalami gangguan teknis setelah lepas landas sekitar pukul 13.06 waktu setempat, dan jatuh di area yang padat siswa.

Kecelakaan ini terjadi saat umat manusia berkumpul untuk belajar, menciptakan ketegangan dan kepanikan luar biasa baik di dalam sekolah maupun di masyarakat sekitar. Saksi mata, seorang siswa bernama Fahim, mengungkapkan momen menghentikan napas ketika jets menghantam sekolah, “Hanya berjarak 10 kaki dari saya,” ujarnya. Beberapa guru dan staf sekolah berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan murid-murid di saat-saat krisis tersebut.

Pihak berwenang, melalui Inter Services Public Relations (ISPR), menjelaskan bahwa pilot, Letnan Penerbang Mohammad Towkir Islam Sagar, berusaha mengarahkan pesawat ke kawasan yang lebih sepi demi menghindari kerugian lebih besar. Namun, upaya itu tidak membuahkan hasil karena pesawat tetap jatuh menghantam gedung yang dihuni siswa-siswi dan guru.

Dari 22 korban yang tewas, identitas 13 di antaranya telah berhasil diidentifikasi. Banyak dari mereka adalah siswa yang masih belia, dengan usia antara 9 hingga 14 tahun. Sejumlah jenazah, termasuk seorang guru, telah diserahkan kepada pihak keluarga. Korban yang berusia paling muda, Fatema Akhter, hanya berusia 9 tahun, menambah duka yang mendalam bagi orang tua dan masyarakat.

Presiden Bangladesh, Mohammad Shahabuddin, menyampaikan duka cita mendalam atas insiden tersebut. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dalam mendoakan para korban yang meninggal dunia dan berharap agar yang terluka segera pulih. Penyampaian simpati ini menunjukkan betapa besar dampak dari tragedi ini, tidak hanya bagi keluarga korban, tetapi juga bagi masyarakat luas.

Dalam konteks sosial-politik saat ini, insiden ini menjadi refleksi atas pentingnya keselamatan penerbangan militer di tanah air dan menimbulkan pertanyaan mendalam mengenai pengawasan terhadap pelatihan dan teknologi yang digunakan oleh angkatan bersenjata. Kecelakaan semacam ini juga dapat memperburuk kepercayaan publik terhadap institusi militer, yang dalam banyak hal bertanggung jawab menjaga keamanan negara.

Komunitas pendidikan di Dhaka dan sekitarnya merasa sangat terpukul atas tragedi ini. Kepala sekolahan dan organisasi pendidikan lainnya berencana untuk mengadakan kegiatan penggalangan dana dan dukungan bagi keluarga korban. Langkah-langkah yang proaktif diambil untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang, termasuk evaluasi menyeluruh terhadap keselamatan dan keamanan fasilitas pendidikan yang berada dekat dengan fasilitas militer.

Tragedi ini menyoroti betapa pentingnya keselamatan publik dan perlunya tindakan konkret dari pemerintah dalam menangani semua aspek yang dapat menciptakan kondisi aman untuk semua. Masyarakat kini menunggu klarifikasi lebih lanjut mengenai penyebab kecelakaan dan langkah-langkah preventif yang akan diambil pasca kejadian menyedihkan ini.