Nasional

Jenazah Staf KBRI Lima, Zetro Leonardo Purba, Direncanakan Segera Dipulangkan ke Indonesia

Avatar photo
3
×

Jenazah Staf KBRI Lima, Zetro Leonardo Purba, Direncanakan Segera Dipulangkan ke Indonesia

Sebarkan artikel ini

Kemlu RI Siapkan Pemulangan Jenazah Staf KBRI Lima yang Tewas Tembak

Jakarta – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia mengumumkan rencana pemulangan jenazah Zetro Leonardo Purba, staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, setelah ia meninggal akibat penembakan pada awal bulan ini. Pemulangan jenazah dijadwalkan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.

Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia Kemlu, Judha Nugraha, menjelaskan bahwa KBRI Lima sedang berkoordinasi dengan pihak berwenang setempat untuk memastikan kelancaran proses pemulangan. “Diperkirakan dalam waktu dekat, jenazah Zetro dapat dipulangkan ke tanah air,” tutur Judha saat memberikan keterangan kepada wartawan pada Sabtu lalu.

Otopsi terhadap jenazah Zetro, yang menjabat sebagai Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima, telah dilaksanakan pada 2 September. Penembakan yang merenggut nyawanya terjadi di sekitar tempat tinggalnya di wilayah Lince, Lima, pada 1 September, di mana ia menjadi target penyerangan oleh orang tidak dikenal.

Juru Bicara Kemlu, Vahd Nabyl A. Mulachela, menambahkan bahwa KBRI Lima berupaya memfasilitasi penyelidikan yang sedang dilakukan oleh aparat kepolisian Peru. “Koordinasi intensif berlangsung antara KBRI dan pihak kepolisian untuk mendapatkan motivasi dan pelaku di balik penembakan ini,” ujarnya. Nabyl juga memastikan bahwa pihak kepolisian sedang melakukan berbagai langkah, termasuk pengumpulan bukti dan pengamanan rekaman kamera pengawas dari lokasi kejadian.

Lebih lanjut, pihak kepolisian Lima telah berkolaborasi dengan pihak kejaksaan untuk menyelidiki insiden ini dan menyediakan pengamanan tambahan bagi keluarga Zetro, yang kini dalam kondisi rentan. Pemerintah Indonesia, melalui KBRI Lima, juga telah menyampaikan nota diplomatik kepada Kemlu Peru. Nota tersebut berisi permintaan agar kasus ini mendapat perhatian serius dari pihak berwenang Peru.

Zetro, yang baru lima bulan menjabat di KBRI Lima, sebelumnya bertugas di Konsulat Jenderal RI di Melbourne. Keberangkatannya ke Peru merupakan bagian dari penugasan diplomatik yang lebih luas. Terkait insiden ini, Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta menyatakan bahwa evaluasi mendalam terhadap skema perlindungan bagi para diplomat dan staf yang berada di luar negeri akan segera dilakukan.

Kematian Zetro menggugah kesadaran akan pentingnya perlindungan bagi diplomat Indonesia di luar negeri. Insiden ini menjadi sorotan baik di tingkat domestik maupun internasional, mengingat risiko yang dihadapi oleh staf diplomatik. Pemerintah diharapkan dapat memberikan perlindungan dan dukungan yang memadai untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang.

Kejadian tragis ini memunculkan harapan akan transparansi dan keadilan dalam penyelidikan oleh otoritas Peru. Masyarakat menunggu perkembangan lebih lanjut terkait hasil penyelidikan dan proses pemulangan jenazah yang diharapkan berjalan lancar dan sinkron dengan harapan keluarga.