Janice Tjen Terhenti di Babak Kedua US Open 2025
Jakarta – Petenis putri Indonesia, Janice Tjen, harus mengakhiri langkahnya di US Open 2025 setelah tersingkir di babak kedua oleh petenis Inggris, Emma Raducanu. Pertandingan berlangsung di Stadion Louis Armstrong, USTA Billie Jean King National Tennis Center, New York, pada Rabu (28/8).
Janice tidak mampu mengatasi permainan agresif Raducanu, yang saat ini berada di peringkat No.36 dunia. Pertandingan berakhir dengan skor 2-6, 1-6 dalam waktu 60 menit. Meskipun demikian, Janice sempat menunjukkan kualitas permainan yang mengesankan, terutama di beberapa gim awal.
Mengidolakan mantan juara Ashleigh Barty, Janice coba memanfaatkan gaya bermain mirip Barty dengan forehand kuat dan slice backhand yang efektif. Ia berhasil mengambil gim keempat namun tidak mampu mempertahankan momentum. Raducanu, yang tampil percaya diri, segera meraih keunggulan untuk mengamankan set pertama.
Di set kedua, Raducanu melanjutkan dominasi dengan cepat menyabet lima gim berturut-turut. Janice berusaha untuk mencuri satu gim di kedudukan 0-5, tetapi upayanya terhenti dan Raducanu menutup pertandingan dengan kemenangan.
Kekalahan ini mengakhiri debut Janice di ajang Grand Slam, setelah sebelumnya berhasil menembus babak utama melalui perjuangan di babak kualifikasi. Janice mencatatkan sejarah bagi Indonesia dengan kembali tampil di Grand Slam setelah terakhir kali diwakili oleh Angelique Widjaja pada US Open 2004.
Janice berhasil masuk ke babak kualifikasi setelah menembus peringkat Top 200 WTA dan meraih prestasi gemilang selama beberapa bulan terakhir, termasuk diakui sebagai ITF Player of the Month dua bulan berturut-turut pada Mei dan Juni dengan performa tak terkalahkan yang impresif.
Dalam konferensi pers pasca-pertandingan, Janice mengungkapkan rasa bangganya dapat mewakili Indonesia di panggung besar ini. Ketika ditanya tentang Emma Raducanu, ia menyebutnya sebagai sosok yang menginspirasi. Raducanu sendiri mengungkapkan rasa senangnya dapat menjadi inspirasi bagi para pemain muda, termasuk Janice, dan memuji kemampuan permainan Janice yang dianggap “berbahaya”.
Raducanu berharap Janice dapat mengambil pengalaman berharga dari turnamen ini dan terus mengembangkan permainan untuk meningkatkan kepercayaan diri di masa mendatang.
Dengan hasil ini, meskipun Janice harus angkat koper lebih awal, perjalanan dan prestasinya di US Open tetap menjadi kebanggaan Indonesia dan memicu harapan akan kemajuan lebih lanjut bagi tenis putri di tanah air.