Jane Goodall, Ilmuwan dan Aktivis Primata Terkenal, Meninggal Dunia di Usia 91 Tahun
Jakarta, CNN Indonesia – Dunia berduka untuk Jane Goodall, ilmuwan dan aktivis lingkungan yang mengenalkan perilaku satwa primata, yang meninggal dunia pada usia 91 tahun di California, Amerika Serikat, pada Rabu (1/10). Kabar duka tersebut diungkapkan oleh Jane Goodall Institute melalui media sosial resmi mereka.
Dalam pernyataan tersebut, lembaga yang didirikan oleh Goodall itu menyampaikan, “Penemuan Dr. Goodall sebagai seorang etolog merevolusi ilmu pengetahuan, dan ia merupakan advokat yang tak kenal lelah demi perlindungan dan pemulihan alam kita.” Pernyataan ini mencerminkan pengaruh besar yang telah diberikan Goodall dalam bidang konservasi dan perilaku primata.
Jane Goodall dikenal luas sebagai seorang ahli primata dan konservasionis yang berkomitmen untuk mendorong kesadaran manusia akan pentingnya menjaga bumi. Sejak awal kariernya, ia berhasil membongkar norma-norma ilmiah yang ada pada zamannya. Alih-alih menggunakan angka untuk mendeskripsikan simpanse yang ditelitinya, ia memilih untuk memberikan nama pada setiap individu. Pendekatan ini mencerminkan pemahaman mendalam mengenai kepribadian, hubungan keluarga, dan emosi simpanse yang ia amati.
Lahir di London pada tahun 1934, pencinta satwa ini telah lama menginginkan kehidupan di antara hewan liar. Kecintaannya terhadap hewan berawal dari hadiah boneka gorila yang diberikan oleh ayahnya semasa kecil. Pendidikan formal yang ia jalani di University of Cambridge memperkuat cita-citanya untuk bekerja dengan hewan.
Goodall memulai risetnya di Taman Nasional Gombe Stream, Tanzania, pada 1960. Di sana, ia menghabiskan waktu bertahun-tahun mengamati perilaku simpanse dalam habitat alaminya. Penelitiannya mengungkap fakta menarik, seperti penggunaan alat oleh simpanse dan struktur sosial yang kompleks dalam kelompok mereka. Temuan ini tidak hanya menantang pemahaman ilmiah pada masanya, tetapi juga mengubah cara pandang manusia terhadap primata.
Sebagai pendiri Jane Goodall Institute, ia berperan aktif dalam berbagai inisiatif konservasi dan pendidikan, termasuk program-program yang berfokus pada perlindungan satwa liar dan habitatnya. Melalui berbagai publikasi dan presentasi di level internasional, Goodall berhasil menjangkau kaum muda untuk lebih peduli pada isu-isu lingkungan.
Goodall juga dikenal sebagai pembicara yang inspirasional, sering memberikan ceramah di berbagai kesempatan untuk meningkatkan kesadaran tentang perlunya perlindungan lingkungan. Dia percaya bahwa setiap individu memiliki peran dalam menjaga keseimbangan alam. Pesan ini menjadi landasan bagi banyak orang dalam gerakan konservasi.
Kepergian Jane Goodall menyisakan duka yang mendalam di kalangan para penggiat lingkungan dan pecinta hewan di seluruh dunia. Kontribusinya yang luar biasa bagi ilmu pengetahuan dan perlindungan lingkungan akan selalu diingat dan dijadikan teladan. Dengan segala dedikasi dan keberaniannya, Jane Goodall telah menorehkan namanya dalam sejarah sebagai salah satu pelopor konservasi primata yang paling berpengaruh.
Dalam kenangan atas jasanya, dunia diharapkan tetap meneruskan perjuangan dan dedikasi untuk mengawasi serta melestarikan alam demi generasi yang akan datang.