Nasional

Jakarta Sumbang 45% Transaksi QRIS Nasional, Dorong Digitalisasi untuk Menjadi Kota Global

Avatar photo
2
×

Jakarta Sumbang 45% Transaksi QRIS Nasional, Dorong Digitalisasi untuk Menjadi Kota Global

Sebarkan artikel ini

Jakarta Dominasi Transaksi Pembayaran Digital QRIS di Indonesia

Jakarta menjadi pusat transaksi pembayaran digital di Indonesia dengan kontribusi mencapai 43 hingga 45 persen dari total penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di seluruh tanah air. Hal ini disampaikan oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta, Yosamartha, saat konferensi pers di Jakarta pada Selasa.

Yosamartha menjelaskan, “Transaksi QRIS di Jakarta hampir menyentuh 50 persen dari total nasional. Jakarta menyumbangkan hampir setengah dari wajah transaksi pembayaran digital Indonesia.” Digitalisasi ini juga berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI Jakarta, yang mencapai 0,53 persen.

Hingga April 2025, jumlah pengguna QRIS di Jakarta tercatat mencapai 6 juta orang dengan volume transaksi sebesar 258,15 juta. Peningkatan penggunaan QRIS menjadi bagian dari strategi Jakarta untuk mewujudkan visi sebagai kota digital dan global.

Bank Indonesia DKI Jakarta terus berkomitmen untuk mendorong transformasi ini. Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah menyelenggarakan Pekan QRIS Nasional di Jakarta. “Kami ingin mengemas tema Pekan QRIS Nasional dengan kultur budaya, sehingga Jakarta tidak hanya dikenal sebagai kota digital tetapi juga sebagai kota yang berbudaya,” tambah Yosamartha.

Menurut data terbaru, pertumbuhan ekonomi Jakarta tercatat sebesar 5,18 persen pada Triwulan II-2025. Angka ini meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan 4,95 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sektor-sektor yang berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan tersebut adalah konsumsi rumah tangga dan investasi.

Konsumsi rumah tangga menunjukkan pertumbuhan yang kuat sebesar 5,13 persen secara tahunan meskipun ada sedikit pelambatan dari 5,36 persen pada triwulan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa daya beli masyarakat Jakarta tetap stabil meskipun kondisi ekonomi global bergejolak.

Penerapan teknologi digital dalam transaksi menjadi salah satu fondasi penting dalam mendukung ekonomi Jakarta. Dengan meningkatnya jumlah pengguna QRIS dan dorongan Bank Indonesia untuk mendigitalisasi semua aspek bisnis dan keuangan, Jakarta berpotensi menjadi contoh bagi daerah lainnya dalam memanfaatkan teknologi untuk pengembangan ekonomi.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Jakarta tidak hanya berambisi menjadi pusat transaksi digital, tetapi juga ingin menunjukkan identitas budaya yang kuat. Inisiatif-inisiatif terkait QRIS tidak hanya diharapkan mempercepat proses transaksi, tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan budaya lokal dalam konteks ekonomi digital.

Dalam rangka menciptakan ekosistem yang mendukung transaksi non-tunai, pemerintah DKI Jakarta dan Bank Indonesia berencana untuk terus memperluas edukasi masyarakat tentang penggunaan QRIS. Upaya ini penting agar masyarakat dapat lebih memahami dan memanfaatkan teknologi pembayaran di era digital ini.

Dengan demikian, melalui penguatan ekosistem digital dan partisipasi aktif masyarakat, Jakarta berharap dapat mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dalam transaksi digital di Indonesia.