Internasional

Israel Tahan 6.000 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuki Gaza

Avatar photo
0
×

Israel Tahan 6.000 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuki Gaza

Sebarkan artikel ini

Lebih dari 6.000 Truk Bantuan Kemanusiaan Tertahan di Perbatasan Gaza

Jakarta, CNN Indonesia – Situasi kemanusiaan di Jalur Gaza semakin parah dengan lebih dari 6.000 truk bantuan kemanusiaan yang tertahan di luar wilayah tersebut. Badan PBB untuk Palestina (UNRWA) mengungkapkan bahwa truk-truk tersebut menunggu izin untuk dapat memasuki Gaza, di mana kebutuhan akan makanan dan obat-obatan semakin mendesak.

Menurut Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, ribuan truk yang terjebak ini masih memerlukan lampu hijau untuk melintasi perbatasan. Dalam sebuah pernyataan, Lazzarini menjelaskan bahwa 6.000 truk tersebut saat ini berada di lokasi penampungan di Yordania dan Mesir. “Ada enam ribu truk bantuan kemanusiaan UNRWA tertahan di luar Gaza menunggu izin untuk masuk,” ungkapnya, sesuai laporan dari Middle East Monitor, Sabtu (1/8).

Hal ini diperkuat oleh Direktur Komunikasi UNRWA, Juliette Touma, yang menyatakan bahwa isi truk-truk tersebut sangat penting bagi warga Gaza yang sedang menghadapi krisis besar. “Truk-truk ini membawa makanan dan obat-obatan yang sangat dibutuhkan,” katanya.

Perdebatan mengenai pengiriman bantuan memburuk setelah Israel menuduh PBB tidak mengoordinasikan distribusi bantuan dengan efektif. Dalam video yang dirilis oleh Agensi Periklanan Pemerintahan Israel, narator menekankan, “PBB menolak untuk mendistribusikan bantuan. Truk-truk ini terkurung di Gaza, sementara pasokan lainnya terus menumpuk.” Tuduhan tersebut menunjukkan ketidakpuasan Israel terhadap prosedur yang diambil oleh PBB dalam menangani distribusi bantuan.

Ketua Gaza Humanitarian Fund (GHF), Johnnie Moore, pun menjumpai ketidakpuasan yang sama dan mengajak PBB untuk berkolaborasi dengan Israel dalam pengiriman bantuan pangan kepada warga Gaza. Moore menuduh PBB bertanggung jawab atas keterlambatan distribusi yang memungkinkan bantuan kemanusiaan terhambat dan terbengkalai.

Krisis ini muncul di tengah situasi malnutrisi yang melanda warga Gaza, dengan banyak laporan menunjukkan angka kematian, termasuk anak-anak, akibat kurangnya akses terhadap pangan dan obat-obatan. Sejak dimulainya agresi oleh Israel, kontrol terhadap perbatasan menjadi semakin ketat, termasuk terhadap bantuan kemanusiaan. Pada kondisi normal, sekitar 700 truk bantuan dapat masuk ke Gaza setiap harinya. Namun, jumlah tersebut saat ini sangat terbatas, dan prosesnya semakin sulit.

Kondisi ini menunjukkan betapa krusialnya peran berbagai pihak dalam menanggulangi krisis kemanusiaan di Gaza. Harapan akan bantuan yang cepat dan efisien perlu segera diwujudkan untuk menghindari jatuhnya lebih banyak korban jiwa. Saat ini, perhatian dunia internasional sangat diperlukan untuk memastikan bantuan dapat disalurkan secara tepat waktu dan tidak terhambat oleh konflik politik.

Dengan situasi yang semakin mendesak, diharapkan semua pihak yang terlibat dapat menemukan solusi yang komprehensif dan segera agar kebutuhan dasar masyarakat Gaza dapat terpenuhi.