Serangan Udara Israel di Yaman: Dua Tewas dan Lima Terluka
Jakarta, CNN Indonesia – Serangan udara yang dilakukan oleh Israel di Yaman mengakibatkan dua orang tewas dan lima lainnya luka-luka. Insiden ini terjadi pada Minggu (24/8) dan menargetkan fasilitas milik perusahaan minyak di Sanaa, ibu kota Yaman.
Menurut laporan dari saluran TV Al-Masirah, yang dikelola oleh kelompok Houthi, serangan tersebut terutama diarahkan ke sebuah stasiun minyak di Jalan al-Sitteen serta sebuah pembangkit listrik di Haiz, selatan Sanaa. Pasca serangan, kelompok Houthi menyatakan akan terus melancarkan serangan balasan ke Israel, dengan klaim bahwa mereka telah berhasil menggagalkan beberapa upaya serangan Israel melalui pertahanan udara yang dikembangkan secara lokal.
Sementara itu, di kancah internasional, negara-negara Arab menyatakan satu suara dengan menuduh Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza. Pernyataan tersebut datang dari sejumlah negara, termasuk Arab Saudi, Kuwait, dan Yordania, serta organisasi seperti Dewan Kerja Sama untuk Negara Arab di Kawasan Teluk (GCC) dan Liga Muslim Dunia (MWL). Mereka mengutuk serangan yang dianggap sebagai kejahatan berat terhadap warga sipil Palestina, terutama setelah laporan dari Integrated Food Security Phase Classification Initiative (IPC) yang menyatakan bahwa Jalur Gaza kini resmi tertekan oleh bencana kelaparan.
Tindakan ini memperlihatkan semakin mendalamnya konflik di wilayah Timur Tengah dan dampaknya yang meluas. Komunitas internasional, terutama negara-negara Arab, mendesak agar tindakan kekerasan ini segera dihentikan untuk mencegah lebih banyak korban jiwa.
Sebagai tambahan, situasi di Gaza yang memburuk telah menambah rasa keprihatinan global. Dalam beberapa bulan terakhir, tindakan militer Israel terhadap Gaza telah menimbulkan protes dan mengecam di berbagai belahan dunia, menyoroti perlunya pendekatan diplomatik untuk menyelesaikan konfik ini.
Dalam berita terkait, Amerika Serikat juga menggelar penempatan kekuatan di wilayah lain. Tiga kapal perang berpeluru kendali kelas Aegis dikerahkan ke lepas pantai Venezuela dalam upaya AS untuk memerangi perdagangan narkoba. Penempatan ini mengikuti pernyataan Presiden Donald Trump yang memerintahkan persiapan opsi penggunaan kekuatan militer untuk menangani kartel narkoba di Amerika Latin. Tuduhan terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro terkait kepemimpinan kartel narkoba semakin memanaskan situasi di kawasan tersebut.
Dari semua ini, jelas bahwa ketegangan di Timur Tengah dan Amerika Latin menunjukkan betapa kompleksnya isu-isu global saat ini. Perlu perhatian lebih dari masyarakat internasional untuk merespons dan memecahkan masalah-masalah ini dengan solusi yang berkelanjutan, mengingat dampaknya yang dapat meluas hingga menyentuh aspek kemanusiaan.