Internasional

Israel Intensifkan Serangan, 1.760 Warga Palestina Tewas Saat Cari Bantuan di Gaza

Avatar photo
4
×

Israel Intensifkan Serangan, 1.760 Warga Palestina Tewas Saat Cari Bantuan di Gaza

Sebarkan artikel ini

Peningkatan Serangan Udara Israel Picu Lonjakan Korban Jiwa di Gaza

Jakarta, CNN Indonesia – Setidaknya 1.760 warga Palestina telah tewas akibat serangan udara yang dilancarkan oleh Israel sejak akhir Mei, saat mereka mencari bantuan di Gaza. Data ini diungkapkan oleh Komisi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat, 15 Agustus, dan menunjukkan kenaikan signifikan dibandingkan angka terakhir yang dirilis awal bulan ini.

“Mulai 27 Mei hingga 13 Agustus, kami mencatat 1.760 kematian di Gaza, dengan 994 terjadi di sekitar lokasi Yayasan Kemanusiaan Gaza dan 766 sepanjang rute konvoi pasokan. Kebanyakan dari kematian ini disebabkan oleh tindakan militer Israel,” demikian pernyataan yang diungkapkan oleh Komisi HAM PBB untuk Palestina, seperti dilaporkan oleh AFP.

Sebelumnya, pada 1 Agustus, jumlah korban tewas dilaporkan hanya 1.373 jiwa. Pembaruan ini dirilis bersamaan dengan laporan Badan Pertahanan Sipil Gaza yang melaporkan bahwa setidaknya 31 orang lagi tewas pada hari yang sama akibat tembakan Israel, termasuk 12 orang yang tengah menunggu bantuan kemanusiaan.

Militer Israel menjelaskan bahwa mereka berupaya untuk “menghancurkan kemampuan militer Hamas” dan mengklaim telah mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan kerugian di kalangan warga sipil. Rabu lalu, kepala staf militer Israel mengumumkan bahwa rencana serangan baru di Gaza telah disetujui, dengan tujuan utama mengalahkan Hamas dan membebaskan sandera yang masih ditahan.

Rencana ini juga mencakup penguasaan wilayah Gaza dan kamp-kamp pengungsi di sekitarnya, yang dikenal sebagai daerah padat penduduk dan telah mengalami kerusakan parah akibat konflik yang berlangsung selama lebih dari 22 bulan. Sejumlah laporan dari penduduk setempat menunjukkan peningkatan frekuensi serangan udara Israel yang semakin banyak menargetkan kawasan permukiman.

Di sisi lain, Hamas mengkritik serangan darat Israel yang dianggap agresif. Rencana pemerintah Israel untuk memperluas operasi militer telah menuai kritik dari komunitas internasional serta menimbulkan oposisi di dalam negeri. Para pakar yang didukung PBB memperingatkan bahwa situasi di Gaza dapat mengarah pada kelaparan massal, mengingat Israel telah menyusutkan dengan drastis jumlah bantuan kemanusiaan yang diizinkan masuk ke wilayah tersebut.

Perlu dicatat bahwa serangan Hamas terhadap Israel pada Oktober 2023 lalu menyebabkan kehilangan 1.219 jiwa di pihak Israel, sementara serangan balasan Israel sejak awal konflik diperkirakan telah merenggut nyawa sedikitnya 61.827 warga Palestina, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola oleh Hamas dan dianggap dapat diandalkan oleh PBB.

Dengan terus meningkatnya angka kematian dan krisis kemanusiaan yang memburuk, dunia internasional semakin mendesak agar kedua belah pihak segera mencari jalan damai untuk mengekang spiralisasi konflik yang berkepanjangan ini.