Internasional

Israel Gempur Brutal Pengungsian di Gaza, Paksakan Warga Mengungsi Massal

Avatar photo
3
×

Israel Gempur Brutal Pengungsian di Gaza, Paksakan Warga Mengungsi Massal

Sebarkan artikel ini

Serangan Israel Memaksa Pengungsi Massal di Gaza: Situasi Makin Memprihatinkan

Jakarta, CNN Indonesia — Sejak pekan lalu, kekerasan di Gaza memasuki fase baru yang mengkhawatirkan. Israel meluncurkan serangan udara dan penembakan intensif di zona pengungsian Zeitoun, Kota Gaza, memaksa ribuan warga Palestina untuk mengungsi ke daerah selatan. Berdasarkan laporan unit verifikasi Al Jazeera, Sanad, serangan ini dimulai sejak 13 Agustus dengan tingkat eskalasi yang signifikan.

Di Zeitoun, terdapat sekitar 11 lokasi penampungan yang saat ini dihuni oleh 4.000 hingga 4.500 pengungsi di setiap titik. Luas area yang menjadi tempat tinggal pengungsi kini hanya tersisa 3,2 km persegi, berkurang drastis dari luas awal sebelum agresi yang dilakukan Israel. Sebelum serangan, Israel telah menggali parit di dalam dan sekitar wilayah tersebut dengan dalih menciptakan “zona penyangga” dan membangun Koridor Netzarim, yang memisahkan Gaza menjadi dua bagian.

Kondisi ini semakin diperburuk dengan serangan yang menargetkan tempat-tempat perlindungan seperti sekolah dan tenda-tenda pengungsi. Dari 11 hingga 16 Agustus, Al Jazeera melaporkan serangan terhadap Sekolah Al Falah dan kamp pengungsi di Jalan Al Lababidi. Beberapa lokasi lainnya, termasuk Sekolah Majida Al Wasila dan lingkungan Sheikh Ajilin, juga tidak luput dari serangan. Para ahli hukum dan organisasi hak asasi manusia menganggap serangan langsung terhadap bangunan yang seharusnya dilindungi oleh hukum humaniter internasional ini sebagai kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Sejak dimulainya agresi, Israel terlihat sistematis dalam menargetkan objek sipil, termasuk kamp pengungsian dan rumah-rumah penduduk. Penyerangan yang tidak mengenal batas ini dianggap menjadi bagian dari pola operasi militer Israel, yang tak membedakan antara warga sipil dan anggota kelompok Hamas. Banyak pakar, termasuk yang berasal dari PBB, berpendapat bahwa tindakan ini dapat dikategorikan sebagai genosida.

Dari sisi internasional, ada tekanan yang semakin meningkat terhadap Israel untuk segera menghentikan serangan dan membatalkan rencana pencaplokan Gaza bagian utara. Banyak negara dan organisasi internasional menilai bahwa tindakan ini akan mengakibatkan semakin parahnya penderitaan warga sipil di wilayah yang sudah sulit ini.

Dengan situasi yang kian genting, upaya kemanusiaan perlu dikerahkan untuk membantu para pengungsi yang terjebak dalam konflik berkepanjangan ini. Kesadaran global mengenai kondisi yang berlangsung di Gaza menjadi sangat penting, mengingat dampak yang ditimbulkan kepada ribuan warga sipil yang tidak bersalah. Seiring dengan terus berlanjutnya serangan, harapan akan perdamaian dan stabilitas di kawasan ini semakin sirna, menuntut perhatian dan tindakan nyata dari komunitas internasional.